Lombok Timur, NTB (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menegaskan pemerintah provinsi terus berikhtiar menurunkan angka stunting atau kekerdilan di wilayah itu.
"Angka stunting yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) kita di NTB terus kita ikhtiarkan menurunnya untuk menjadi perhatian agar prevalensi-nya menjadi jauh berkurang," kata Wagub NTB di Sembalun, Lombok Timur, Kamis.
Menurutnya untuk menghasilkan sumberdaya manusia NTB yang mumpuni NTB ke depannya faktor kesehatan menjadi hal utama yang tak boleh luput dari perhatian.
"Harapan kami kepada masyarakat di sini (Sembalun, red) untuk selalu memperhatikan gizi anak-anaknya dengan memberikan asupan makanan bergizi yang mengandung protein hewani kepada anak. Karena kandungan gizi tersebut dapat membantu mencegah anak dari stunting," terangnya.
Wagub juga meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir dalam penanganan stunting. Pasalnya stunting bisa ditangani, sehingga masyarakat juga tidak perlu khawatir.
"Caranya itu tadi dengan memberikan makanan bergizi serta menjalankan pola hidup sehat, menjaga lingkungan dengan tidak buang air di sembarang tempat. Laporan angka stunting di Sembalun masih 15 orang. Semuanya itu bisa diatasi dengan pola penanganan asupan gizi berimbang, asupan protein dan pola hidup bersih dan sehat," ucap Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah.
Untuk itu, pihaknya berharap baik itu kepala desa, perangkat desa dibantu oleh tenaga kesehatan dan kader Posyandu harus punya misi yang sama untuk tetap bahu-membahu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan stunting.
"SDM yang kompetitif dan memiliki daya saing secara global tidak terlepas dari penguatan SDM berbasis pendidikan. Namun yang tak kalah pentingnya juga bagaimana meningkatkan sumberdaya manusia itu dengan kualitas kesehatan yang tetap menjadi perhatian," katanya.
Baca juga: Wagub NTB ingatkan warga jaga flora dan fauna kawasan Rinjani
Baca juga: Wagub NTB harap BPS melakukan pendekatan persuasif pendataan Regsosek
Berdasarkan data pada Juli 2022, angka stunting di 10 kabupaten dan kota di NTB mencapai 18,88 persen dari total 477.430 anak. Persentase stunting terbesar berada di Lombok Utara 26,22 persen, Kota Mataram 24,38 persen, dan Lombok Tengah 23,29 persen.
Selanjutnya Lombok Barat 20,87 persen, Lombok Timur 18,82 persen, Kota Bima 16,67 persen, Dompu 14,16 persen, Kabupaten Bima 13,07 persen, Sumbawa 10,26 persen, dan Sumbawa Barat 9,22 persen.