Indonesia jajaki peningkatan kerja sama Australia

id Menlu RI Retno Marsudi,Indonesia-Australia,Menhan Prabowo

Indonesia jajaki peningkatan kerja sama Australia

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan 2+2 dengan Menhan dan Menlu Australia di Canberra, Australia, Kamis (9/2/2023). (ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kerja sama dengan Australia, terutama di bidang ekonomi. Komitmen tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo dalam kunjungan ke Canberra untuk menghadiri pertemuan 2+2 dengan Menlu Australia Penny Wong dan Menhan Australia Richard Marles.

"Komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan Australia sangat kuat, termasuk di bidang ekonomi," ujar Retno dalam pengarahan pers secara virtual yang diikuti dari Jakarta, Kamis. Indonesia dan Australia sebelumnya telah menjalin kerja sama ekonomi IA-CEPA, yang menawarkan peluang dua arah dalam perdagangan barang dan jasa, penanaman modal, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.

Retno mengatakan IA-CEPA hendaknya menjadi aset baru untuk lebih meningkatkan hubungan di antara kedua negara di bidang ekonomi. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan kebijakan pemerintah untuk melanjutkan pembangunan industri hilir, salah satunya terkait pembangunan industri baterai mobil listrik.

Sebagai produsen utama nikel, Indonesia melihat ada peluang kolaborasi dengan Australia sebagai produsen utama litium, yang merupakan bahan baku baterai. Ajakan kerja sama dalam industri baterai mobil listrik itu sebetulnya pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam pertemuan G20 di Bali, November lalu.

Baca juga: Indonesia, Australia bahas isu pertahanan dan keamanan
Baca juga: Produktivitas dan inovasi kunci capai Visi Indonesia 2045


Jokowi meminta agar pabrik baterai mobil listrik bisa didirikan di Indonesia yang sedang melakukan hilirisasi industri. Hilirisasi merupakan strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki suatu negara, sehingga komoditas ekspor tidak lagi berwujud bahan baku mentah, tetapi sudah berupa barang setengah jadi. Hilirisasi industri sudah dimulai sejak Indonesia menyetop ekspor nikel mentah. Selain kerja sama ekonomi, Indonesia-Australia juga berkomitmen untuk menjalin kerja sama keamanan siber dan penanganan disinformasi digital.