Produktivitas dan inovasi kunci capai Visi Indonesia 2045

id Unpad,Visi Indonesia 2045

Produktivitas dan inovasi kunci capai Visi Indonesia 2045

Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Rina Indiastuti berbicara dalam diskusi "The future is now: Collaborative action to achieve Indonesia Vision 2045", yang dipantau virtual di Jakarta, Kamis (9/2/2023). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Rina Indiastuti mengatakan peningkatan produktivitas tenaga kerja dan pemanfaatan kemajuan teknologi dan inovasi menjadi strategi kunci dalam mempercepat pembangunan ekonomi untuk mencapai Visi Indonesia 2045.

"Produktivitas ini yang mungkin perlu diberikan catatan adalah bagaimana produktivitas ini didukung oleh tenaga kerja dengan pendidikan minimal SMA ke atas 90 persen," kata Rina dalam diskusi The future is now: Collaborative action to achieve Indonesia Vision 2045 yang dipantau virtual di Jakarta, Kamis.

Visi Indonesia 2045 adalah menjadi negara berpendapatan tinggi yang berdaulat, maju, adil dan makmur serta salah satu ekonomi terbesar dunia. Rina menuturkan sumber daya manusia berperan sebagai motor produktivitas, sehingga mereka harus dipastikan tidak hanya terampil, tapi juga berpendidikan baik pendidikan formal maupun informal. Target yang harus dicapai adalah 90 persen tenaga kerja berpendidikan SMA ke atas. Hal itu sejalan dengan penerapan pendekatan knowledge based economy, yakni mendorong produktivitas dengan basis sumber daya manusia yang harus produktif, kompetitif, inovatif disertai dengan penelitian dan pengembangan, adopsi teknologi dan kewirausahaan.

"SDM yang inovatif dengan ekosistem inovasi yang dibangun itu akan menjadikan pembangunan ekonomi sosial akan berjalan lebih baik," tuturnya.

Implementasi knowledge based economy memerlukan intervensi pemerintah lewat pendanaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian yang akan mampu menstimulasi kreativitas dan difusi inovasi. Jika pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta riset berjalan dengan baik, maka diharapkan eksternalitas akibat spillover atas teknologi, pengembangan dan penelitian serta pendidikan akan meningkatkan pendapatan per kapita.

Selain itu, lingkungan ekonomi dan sosial juga didorong menguatkan perkembangan teknologi yang meningkatkan kreativitas dan difusi inovasi. Dengan demikian, kemajuan teknologi dan inovasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

Untuk mengakselerasi pencapaian Visi Indonesia 2045 dengan transformasi ke arah produktivitas yang terjaga, dibutuhkan kolaborasi seluruh elemen bangsa untuk membangun jaringan sosial sebagai modal sosial yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan per kapita disertai pemerataan.

Baca juga: PBA apresiasi Ketua MPR Bambang Soesatyo raih gelar doktor
Baca juga: Lato-lato bisa kurangi ketergantungan anak pada handphone


Kolaborasi juga diperlukan untuk mempercepat capaian Indeks Pembangunan Manusia baik tingkat pendidikan, literasi, kesehatan maupun daya beli, dan juga penyediaan infrastruktur teknologi. Kolaborasi di tingkat domestik dan global perlu ditingkatkan.

Selanjutnya, kolaborasi juga penting untuk mengakselerasi industrialisasi yang berdaya saing dan berkelanjutan. "Hal-hal yang sifatnya ke depan pendidikan, riset dan pengembangan, inovasi itu kebutuhan anak muda sekarang untuk mereka hidup di 2045 ini mohon diberikan perhatian yang cukup baik disertai dukungan modal sosial," ujarnya.