Rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan hawkish

id Rupiah,Nilai Tukar Rupiah,The Fed,FOMC,Dolar AS,rupiah melemah,hawkish

Rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan hawkish

Pengunjung mengamati koleksi uang kartal pada pameran Herstory Cerita Perempuan dalam Bingkai Uang di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (11/12/2024). Pameran tersebut menampilkan uang rupiah bergambar perempuan yang diterbitkan tahun 1952 hingga 2022 dan berlangsung hingga 16 Februari 2025. ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/app/rwa.

Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan tajam nilai tukar rupiah disebabkan Kepala The Fed (Federal Reserve) Jerome Powell memberikan pernyataan yang sangat hawkish terkait prospek suku bunga dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat tajam pasca pertemuan FOMC yang dimana The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 bps (basis points), namun Kepala The Fed, Powell memberikan pernyataan yang sangat hawkish akan prospek suku bunga dengan mengindikasikan hanya akan terjadi pemangkasan sebesar 50 bps tahun depan, turun dari 75-100 bps perkiraan sebelumnya,” ujarnya ketika ditanya ANTARA di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kurs rupiah hari ini melemah setelah rilis inflasi AS

Menurut dia, alasan mengapa The Fed memberikan pernyataan tersebut ialah proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari 2 persen menjadi 2,5 persen.

Selain itu juga inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) yang diperkirakan berkisar 2,4-2,8 persen, masih di atas target 2 persen.

“The Fed juga mengantisipasi kemungkinan kebijakan tarif Trump tahun depan,” ungkap dia.

Lukman memprediksi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berkisar antara Rp15.610-Rp16.300 persen dolar AS.

Baca juga: Kurs rupiah hari ini turun 19 poin menjadi Rp15.938 per dolar AS

Adapun keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6 persen pada Rabu (18/12) dinilai merupakan bentuk komitmen lembaga tersebut tetap menjaga kurs mata uang Indonesia.

Suku bunga deposit facility juga tetap ditahan pada level 5,25 persen serta suku bunga lending facility juga tetap sebesar 6,75 persen.

“BI tetap pada komitmen menjaga rupiah seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya,” ucap dia.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah tajam 127 poin atau 0,79 persen menjadi Rp16.225 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.098 per dolar AS.

Baca juga: Analis proyeksikan kurs rupiah menguat di tengah harapan stimulus dari China
Baca juga: Kurs rupiah hari ini naik 6 poin menjadi Rp15.861 per dolar AS