Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan risiko infeksi Flu Burung atau H5N1 terhadap manusia masih dikategorikan rendah, dan belum ada laporan kejadian infeksi dari manusia ke manusia. "Belum ada kejadian transmisi pada manusia ke manusia. Baru pada unggas itik," kata Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Nadia mengatakan, Flu Burung atau Avian Influenza (AI) adalah suatu penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh Virus Influenza tipe A yang menginfeksi beragam spesies hewan termasuk babi, kuda, mamalia laut, dan manusia.
"Virus H5N1 tergolong Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI). Sejak 2020 hingga saat ini, enam kasus manusia Influenza A (H5N1) yang termasuk dalam clade 2.3.4.4b dilaporkan ke WHO," katanya.
Kasus tersebut dilaporkan dari Tiongkok satu kasus yang menyebabkan kematian, Vietnam satu kasus dengan gejala parah namun sembuh, Spanyol dua kasus, Inggris dan Irlandia Utara satu kasus, Amerika Serikat satu kasus. "Kasus dari Eropa dan Amerika bergejala ringan atau asymptomatic," katanya.
Nadia mengatakan, semua kasus terpapar unggas terinfeksi melalui kontak langsung pada 2023 telah dilaporkan konfirmasi H5N1, di antaranya satu orang meninggal di Kamboja berdasarkan laporan Kemenkes dari otoritas setempat pada Februari 2023.
Baca juga: Pakar sebut Flu Burung kini menginfeksi manusia
Baca juga: Norwegia menemukan kasus pertama flu burung sangat patogen
Selain itu, satu orang kasus positif H5N1 datang dari Ekuador melalui Website WHO Outbreak News, Januari 2023. "Pada 2022, di Indonesia sudah ditemukan kasus HPAI H5N1 2.3.4.4b pada unggas air atau ternak yang belum divaksin di Kalimantan Selatan," katanya.
Sejak 2020, kata Nadia, enam deteksi virus A (H5N1) clade 2.3.4.4b dilaporkan dari kasus yang terpapar langsung ke unggas yang terinfeksi. "Terdapat peningkatan penyebaran dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di berbagai negara di Eropa dan Amerika Utara. Kemungkinan merupakan hasil dari prevalensi virus yang tinggi pada populasi unggas di wilayah ini," ujarnya.
Nadia mengatakan, bukti mutasi Flu Burung yang terkait dengan adaptasi terhadap mamalia dan manusia masih sangat terbatas.
Berita Terkait
Korsel konfirmasi kasus flu burung pada kucing
Senin, 31 Juli 2023 21:27
Dinkes Kaltim imbau warga waspada penyebaran flu burung
Kamis, 9 Maret 2023 5:36
Kemenkes siagakan 195 RS rujukan wabah hadapi flu burung
Selasa, 7 Maret 2023 5:34
Indonesia miliki kasus kematian akibat flu burung terbanyak
Senin, 6 Maret 2023 21:06
Menparekraf sebut instansi terkait turut pantau wisman Tiongkok
Senin, 6 Maret 2023 20:22
Kebersihan kelola daging unggas kunci cegah stunting
Senin, 6 Maret 2023 19:53
Distan Denpasar Bali gencarkan KIE dan biosekuriti
Jumat, 3 Maret 2023 22:53
Pakar sebut Flu Burung kini menginfeksi manusia
Senin, 27 Februari 2023 20:04