UCI tawarkan perkuat standardisasi kompetisi balap sepeda
Badung (ANTARA) - Presiden Union Cycliste Internationale (UCI) David Lappartient menawarkan bantuan kepada federasi olahraga balap sepeda di Indonesia untuk menata standardisasi kompetisi balap sepeda di tanah air sehingga memenuhi standar dunia yang ditetapkan oleh UCI.
David Lappartient, pada sela-sela kunjungannya di Kuta, Badung, Bali, Rabu, menyampaikan Union Cycliste Internationale siap memberi masukan dan arahan kepada federasi olahraga balap sepeda di Indonesia untuk membuat standar kompetisi dengan tingkat keamanan dan keselamatan yang tinggi.
“Kita harus memastikan kompetisi yang digelar itu menerapkan standar keamanan yang tinggi, dan tentunya itu lebih baik diatur oleh federasi di tingkat nasional dengan arahan dari UCI. Jadi, ya kami sangat ingin membantu mewujudkan itu,” kata David Lappartient sebelum menghadiri Asian Cycling Confederation (ACC) Congress 2023 di Bali. Tawaran itu pun disambut baik oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari.
“Yang saya garis bawahi ini sangat penting. UCI menyampaikan jangan ada lagi event-event di bawah standar UCI, karena yang paling penting keamanan dan keselamatan. Di sini banyak (kompetisi balap sepeda, red.) tarkam, harusnya itu digelar tetap dengan standar UCI,” kata Ketua Umum KOI.
Baca juga: Pebalap Bernard petik pelajaran dari final madison putra
Baca juga: Timnas balap sepeda siap menuju UCI Track Nations Cup
Ia menilai euforia olahraga balap sepeda di Indonesia cukup tinggi sehingga ada berbagai pertandingan yang digelar di tanah air. “Kami tidak mau ada korban, dan ini semua ada aturannya, ada caranya,” kata dia. Tidak hanya terkait standar keamanan kompetisi, Raja Sapta Oktohari menambahkan federasi olahraga balap sepeda juga butuh support UCI untuk sektor lainnya.
“Atlet, pelatih, wasit, venue, events, organisasi, dan jangan sampai organisasi sibuk, tetapi prestasi tidak ada. Semua unsur itu yang akan kami minta ke UCI untuk support,” kata Ketua Umum KOI.
David Lappartient, pada sela-sela kunjungannya di Kuta, Badung, Bali, Rabu, menyampaikan Union Cycliste Internationale siap memberi masukan dan arahan kepada federasi olahraga balap sepeda di Indonesia untuk membuat standar kompetisi dengan tingkat keamanan dan keselamatan yang tinggi.
“Kita harus memastikan kompetisi yang digelar itu menerapkan standar keamanan yang tinggi, dan tentunya itu lebih baik diatur oleh federasi di tingkat nasional dengan arahan dari UCI. Jadi, ya kami sangat ingin membantu mewujudkan itu,” kata David Lappartient sebelum menghadiri Asian Cycling Confederation (ACC) Congress 2023 di Bali. Tawaran itu pun disambut baik oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari.
“Yang saya garis bawahi ini sangat penting. UCI menyampaikan jangan ada lagi event-event di bawah standar UCI, karena yang paling penting keamanan dan keselamatan. Di sini banyak (kompetisi balap sepeda, red.) tarkam, harusnya itu digelar tetap dengan standar UCI,” kata Ketua Umum KOI.
Baca juga: Pebalap Bernard petik pelajaran dari final madison putra
Baca juga: Timnas balap sepeda siap menuju UCI Track Nations Cup
Ia menilai euforia olahraga balap sepeda di Indonesia cukup tinggi sehingga ada berbagai pertandingan yang digelar di tanah air. “Kami tidak mau ada korban, dan ini semua ada aturannya, ada caranya,” kata dia. Tidak hanya terkait standar keamanan kompetisi, Raja Sapta Oktohari menambahkan federasi olahraga balap sepeda juga butuh support UCI untuk sektor lainnya.
“Atlet, pelatih, wasit, venue, events, organisasi, dan jangan sampai organisasi sibuk, tetapi prestasi tidak ada. Semua unsur itu yang akan kami minta ke UCI untuk support,” kata Ketua Umum KOI.