Jakarta (ANTARA) - Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menyebut pendidikan kewirausahaan penting diberikan pada mahasiswa karena merupakan dasar pengembangan diri. “Pendidikan kewirausahaan merupakan dasar pengembangan diri bagi mahasiswa. Penting bagi kampus memberikan pendidikan kewirausahaan paling tidak satu semester di semua program studi,” ujar Jusuf Kalla dalam orasi ilmiah Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Yarsi, di Jakarta, Sabtu.
Dengan adanya pendidikan kewirausahaan, kata dia, kampus telah mempersiapkan lapangan pekerjaan dan membantu kesejahteraan masyarakat. Jika hal itu tidak dilakukan kampus akan ketinggalan. Selain itu konflik-konflik di Indonesia, termasuk masalah demokrasi, bisa didamaikan dengan menciptakan keseimbangan lewat ekonomi dengan adanya pendidikan kewirausahaan. “Jika nanti menjadi pebisnis pegang teguh prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas serta harus cepat mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya dengan cepat,” kata Jusuf Kalla lagi.
Selanjutnya, keputusan dilakukan secara konsisten dan catat data, informasi, dan proses pengambilan keputusan yang dijalankan lalu lakukan evaluasi dan pengkajian. Perguruan tinggi harus bisa mendidik mahasiswa memberikan keseimbangan ilmu umum dengan agama tanpa meninggalkan kewirausahaan.
Rektor Universitas Yarsi, Prof dr Fasli Jalal, mengatakan kampus merupakan pusat inovasi. Dari kampus bisa menatap masa depan berdasarkan pembelajaran masa lampau. Pendidikan kewirausahaan harus dikembangkan oleh perguruan tinggi. Pihaknya sudah memulai mengembangkan tim ekonomi yang membahas pendidikan kewirausahaan.
“Kami siap memberikan wawasan kewirausahaan, dengan wawasan itu timbul semangat kewirausahaan menggebu-gebu pada mahasiswa, lebih berani, kemudian nantinya jadi pengusaha yang sukses,” imbuh Fasli.
Dalam kesempatan itu, Fasli berpesan pada lulusan bahwa kesuksesan tidak ditentukan seberapa tinggi intellectual quotient (IQ) atau tingginya nilai akademik saja ataupun kepemimpinan dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler saja. Akan tetapi sukses lebih banyak ditentukan oleh Guts, Resilience, Initiative (GRIT).
Baca juga: Kemenkop UKM kejar target rasio kewirausahaan lewat PT
Baca juga: "Hetero for Startup" target jaring 2.000 tim
GRIT merupakan kombinasi dari passion atau kecintaan pada apa kita lakukan dengan perseverance atau kegigihan, ketangguhan dan daya tahan atau semangat pantang menyerah bila berhadapan dengan tantangan atau kegagalan.
Wakil Rektor I Universitas Yarsi, Dr dr.Wening Sari MKes, mengatakan wisuda sarjana dan pascasarjana itu diikuti 439 mahasiswa terdiri atas 193 lulusan dari Fakultas Kedokteran, 14 lulusan dari Fakultas Kedokteran Gigi, 71 lulusan dari Fakultas Hukum dan 5 lulusan dari Fakultas Psikologi.
Kemudian 55 lulusan dari program studi (Prodi) Manajemen, 28 lulusan dari Akuntansi, 35 lulusan dari Prodi Teknik Informatika, tujuh lulusan dari Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi. Kemudian delapan lulusan dari Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Manajemen, 14 lulusan Prodi Magister Kenotariatan, sembilan lulusan dari Prodi Sains Biomedis.***3***