Unesco usulkan sidang PBB gunakan bahasa indonesia

id Kantor Bahasa: Unesco usulkan Bahasa Indonesia, untuk sidang PBB

Unesco usulkan sidang PBB gunakan bahasa indonesia

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur Halimi Hadibrata (Diskominfo Kaltim)

Balikpapan (ANTARA) - Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Halimi Hadibrata mengungkapkan Bahasa Indonesia telah diusulkan UNESCO untuk menjadi salah satu bahasa dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada November 2023, sehingga Bahasa Indonesia sudah siap untuk go internasional.

"Pada 25 Mei 2023 Unesco telah mengusulkan penggunaan Bahasa Indonesia ke PBB, Jika disepakati pada bulan November 2023 Bahasa Indonesia secara resmi akan menjadi bahasa internasional selain bahasa-bahasa yang sudah ada saat ini," jelas Halimi Hadibrata di Balikpapan, Senin.

Pada kesempatan itu Halimi sebagai narasumber pada acara sosialisasi penguatan literasi generasi muda di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan. Dengan go Internasional, Halimi menilai adanya penguatan citra Bahasa Indonesia, bukan hanya sebagai pemersatu bangsa yang digunakan di tingkat regional Negara Indonesia saja namun juga punya makna di tingkat internasional.

"Bahasa kita akan menjadi bahasa internasional, dan UU terkait Bahasa Indonesia serta gagasan negara Pancasila akan diterjemahkan ke dalam bahasa internasional, termasuk UU pembahasan dan sebagainya." jelas Halimi.

Baca juga: Menteri PPPA Bintang pimpin delegasi RI pada CSW ke-67
Baca juga: Indonesia berupaya mempersempit kesenjangan vaksin COVID-19

Gebrakan menuju dunia internasional ini tentunya harus mendapatkan apresiasi khususnya oleh masyarakat Indonesia, dengan terus memelihara dan mempertahankan dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari- hari. Halimi mengungkapkan terobosan go internasional ini juga sejalan dengan Kongres Bahasa Indonesia lima tahun yang lalu yang telah menetapkan target agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional pada tahun 2045. "Dengan upaya yang dilakukan oleh Kepala Badan Bahasa, Prof. Amin, upaya ini akan diusahakan untuk dibawa ke sidang PBB pada tahun ini, usaha dan kerja kerasnya patut mendapatkan apresiasi," jelasnya.