Mendes PDTT minta pendamping desa

id Mendes PDTT ,Pendamping desa ,Abdul Halim Iskandar

Mendes PDTT minta pendamping desa

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar memberikan sambutan dalam Training of Trainer (ToT) Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional (P3PD) Metode Tatap Muka Regional I dan II di Jakarta, Rabu (9/8/2023). (ANTARA/HO-Kemendes PDTT)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta para pendamping desa untuk memperkuat niat pengabdian dalam menjalankan tugas-tugasnya.  "Dengan dasar pengabdian, apa pun yang kita lakukan akan memiliki nilai baik dan membawa berkah," ujar Mendes PDTT dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.  

Dalam acara Training of Trainer (ToT) Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional (P3PD) Metode Tatap Muka Regional I dan II, Mendes PDTT menambahkan dengan memiliki niat pengabdian yang kuat, pendamping desa akan lebih fokus, bersemangat dan komitmen dalam menjalankan tugas.  

"Pendamping desa bisa dianalogikan sebagai sebuah skuadron yang memiliki visi dan tujuan yang sama, serta perlu solid agar tugas-tugas mereka sebagai pilar dapat dijalankan secara optimal," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Ia mengatakan pendamping desa merupakan pilar ketiga dalam struktur Kemendes PDTT. Pada pilar pertama adalah menteri, yang memiliki kewenangan untuk menempatkan birokrat dan melaksanakan visi misi Presiden dalam RPJMN dan RPJPN.

Untuk pilar kedua adalah birokrasi yang menopang kinerja Menteri dan keberhasilan SDGs Desa. "Dan pilar ketiga adalah pendamping desa, yang saya sebut sebagai anak kandung Kemendes PDTT," tuturnya.

Baca juga: Tercapainya SDGs pada 2030 butuh kolaborasi lintas negara
Baca juga: BUMDes instrumen tingkatkan kesejahteraan masyarakat desa


Ia menekankan perlunya sinergi antara ketiga pilar itu sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Menurutnya, pendamping desa tidak dapat menjadi pilar ketiga jika tidak kompak. Oleh karena itu, ToT ini memiliki peran strategis dalam menciptakan visi bersama, semangat perjuangan, dan niat, sehingga membentuk Satu Skuadron.

Gus Halim pun bertekad untuk selalu memperjuangkan dan membela peran pendamping desa. Tekad dan visi ini juga sebaiknya ditanamkan kepada para pendamping desa, agar mereka merasa bersyukur atas amanah yang diberikan.