Mataram (ANTARA) - Gubernur Zulkieflimansyah meresmikan gedung baru Perpustakaan Nusa Tenggara Barat sebagai kawasan wisata literasi, dan berharap fasilitas ini dilengkapi dengan koleksi literasi dari seluruh dunia.
"Juga menyediakan bentuk literasi non tradisional buku tapi juga audio visual dan sering-sering menggelar seminar literasi," ujarnya didampingi Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Sabtu.
Ia juga mengapresiasi inovasi yang akan dikembangkan pengelola gedung layanan perpustakaan empat lantai ini dalam meningkatkan literasi masyarakat. Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, mengatakan pendidikan atau edukasi dan sekolah akademis adalah dua hal berbeda.
Melalui literasi, pengetahuan dan teori yang diperoleh dari membaca buku di sekolah dan kampus belum cukup melahirkan sumber daya manusia yang kompetitif dengan kebutuhan dunia yang dimulai dengan literasi tentang lingkungan sendiri dan tuntutan zaman.
"Oleh karena itu tantangannya bagaimana meningkatkan kegemaran literasi untuk mengimbangi minat baca yang sudah tinggi melalui inovasi literasi sehingga menghasilkan produk-produk yang mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi," jelasnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Mahdi mengatakan, gedung empat lantai tersebut telah mulai pelayanan sejak Juli 2023, meski lantai tiga dan empat masih belum difungsikan. Sedangkan lantai satu diperuntukkan khusus bagi anak dan lantai dua untuk umum dengan 900 item koleksi literasi. "Gedung layanan perpustakaan ini luasnya 3.000 meter persegi berdiri di atas lahan 5.000 meter persegi yang kami sebut kawasan wisata literasi", sebutnya.
Baca juga: Mutasi dokter di Mataram jadi staf perpustakaan dapat atensi Menkes
Baca juga: NTB berharap setiap desa miliki perpustakaan inklusi
Kegiatan tersebut juga menggelar workshop literasi dengan narasumber Wakil Gubernur, Bunda Literasi NTB dan dihadiri para kepala OPD serta para pegiat literasi se-NTB.