Mataram (ANTARA) - Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat, Agus Purbathin Hadi, menyetujui kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI tentang syarat kelulusan mahasiswa tanpa skripsi.
“Prodi menyambut baik karena berdasarkan pengalaman banyak mahasiswa yang terkendala di situ, ada mahasiswa pintar IPK bagus, tapi pada saat penyusunan skripsi mentok di situ. Sedangkan prodi dituntut untuk meluluskan mahasiswa tepat waktu,” katanya, di Mataram, Senin.
Agus mengatakan sebenarnya prodi ilmu komunikasi sudah memikirkan hal itu sejak 2019, kemudian merancang kurikulum 2021 yang menyatakan bahwa tugas akhir bukan lagi skripsi pada umumnya. Melainkan skripsi karya dalam bentuk film maupun karya jurnalistik.
"Kita pernah coba diangkatan 2018 melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang pelaporannya kita suruh dalam bentuk skripsi, alhamdulillah ada yang tujuh semester selesai," tambahnya.
Ia menjelaskan, kebijakan Mendikbudristek RI ini sejalan dengan apa yang ingin dicapai prodi bahwa penyusunan tugas akhir harusnya disesuaikan berdasarkan keterampilan dan minat mahasiswa.
Misalnya, kata dia, tugas akhir dalam bentuk film, alurnya sama dengan pengerjaan skripsi mulai dari riset, penyusunan proposal, penentuan dosen pembimbing hingga film itu diseminarkan. Alurnya persis seperti penyusunan skripsi, hanya saja bentuknya yang berbeda.
Saat ditanya terkait kapan kebijakan ini dapat diterapkan, Agus mengatakan masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari Unram
"Ini kan kebijakan, mungkin tidak serta merta. Kita tunggu juklat dan juknis dari pihak Unram saja," lanjutnya.
Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam seminar bertajuk "Merdeka Belajar Episode 26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi" pada Selasa (29/8), menyampaikan tidak lagi mewajibkan skripsi sebagai syarat lulus dengan catatan, pihak prodi harus menerapkan kurikulum berbasis proyek atau bentuk lain yang sejenis.
"Tugas akhir bisa berbentuk macam-macam, bisa berbentuk prototipe, proyek, ataupun bentuk lain tergantung keputusan masing-masing perguruan tinggi," katanya.
Berita Terkait
Kemarin, debat paslon terakhir, Unram kukuhkan guru besar hingga program air bersih di Bima
Kamis, 21 November 2024 9:12
Rektor Unram kukuhkan enam guru besar untuk meningkatkan kualitas riset
Rabu, 20 November 2024 18:38
Polisi gandeng akademisi telusuri pidana penerbitan ijazah palsu di Lombok Tengah
Rabu, 13 November 2024 15:41
Sosiolog Unram sebut kebijakan BLT berdampak bagi kelas menengah
Rabu, 6 November 2024 16:39
Akademisi Unram nilai pergerakan TGB tak pengaruhi politik di NTB
Rabu, 6 November 2024 16:18
Kejari Lombok Timur terima hasil cek ahli terkait proyek sumur bor Rp1,13 miliar
Senin, 4 November 2024 16:47
Akademisi Unram: Cawabup di Sumbawa Barat terima gaji DPRD rugikan negara
Jumat, 1 November 2024 15:31
Unram dampingi lima mahasiswa tersangka perusakan gerbang kantor DPRD NTB
Kamis, 17 Oktober 2024 19:10