Banyuwangi kerja sama pengembangan pariwisata berkelanjutan

id Banyuwangi, Geopark Ijen, UNESCO Global geopark, Gunung Ijen

Banyuwangi kerja sama pengembangan pariwisata berkelanjutan

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menandatangani kerja sama pengembangan pariwisata berkelanjutan usai pengukuhan Geopark Ijen sebagai bagian UNESCO Global Geopark (UGG) di Marrakech, Maroko. ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi

Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memanfaatkan momentum pengukuhan Geopark Ijen sebagai bagian UNESCO Global Geopark (UGG) di Marrakech, Maroko, untuk promosi dan sekaligus menjalin kerja sama dengan berbagai negara dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Saat ini Ijen Geopark telah ditingkatkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark, dengan terkoneksi ke UNESCO, badan PBB yang menangani pendidikan, sains dan kebudayaan itu, Ijen dan Banyuwangi secara umum diharapkan bisa mendapat tempat di dunia internasional," kata Bupati Ipuk dalam keterangannya diterima di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

Sebagaimana diketahui Ijen Geopark dengan Gunung Ijen sebagai simbolisasinya memiliki karakteristik geologi yang unik. Sekaligus juga memiliki kekayaan flora, fauna hingga budaya yang mengitari.

Di forum itu, Bupati Ipuk Fiestiandani melakukan penandatanganan MoU dengan sejumlah pengelola UGG partner dari beberapa negara, di antaranya adalah UGGp Aso (Jepang), M’Goun (Maroko), Langkawi (Malaysia) dan Dewan Geosains Australia atau Australian Geoscience Council.

Dalam konferensi itu, Bupati Ipuk juga dipilih jadi salah satu pembicara dan memaparkan tentang bagaimana mempromosikan Ijen Geopark. Menurut dia, Ijen Geopark terdiri dari tiga pilar, yakni geologi, biologi dan budaya. Tiga hal yang mensinergikan antara bumi, alam dan manusianya itu dioptimalkan dalam upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. "Geologi, biologi dan budaya menjadi komponen penting pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Banyuwangi," kata Bupati Ipuk.

Untuk mewujudkan hal itu, Banyuwangi mengkreasi ekowisata sebagai lokomotif penggerak dan masyarakat bisa mendapatkan pendapatan sekaligus juga menumbuhkan kesadaran untuk turut menjaga keberlangsungan alam.

"Berbagai upaya yang kami lakukan telah berdampak positif, kemiskinan yang semakin turun dari 8,07 persen pada 2021 menjadi 7,51 persen pada 2022 merupakan yang terendah dalam sejarah Banyuwangi," kata dia.

Baca juga: Banyuwangi dan Sungai Watch kolaborasi bersih-bersih sampah
Baca juga: KSAD puji toleransi keberagaman "Kampung Pancasila"


Bupati Ipuk juga meyakini setelah masuk jaringan global maka kunjungan ke Geopark Ijen akan terus meningkat yang nantinya akan menggerakkan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja "Dan tentunya juga menjaga keberlanjutan lingkungan serta budaya lokal," ujar dia.