Umumnya, kualitas udara dinyatakan baik apabila pantauan ISPU di suatu wilayah kota menunjukkan angka di bawah 50. Dengan tingginya angka PM 2,5 itu, maka anggota kelompok masyarakat yang sensitif terhadap kualitas udara berpotensi mengalami efek kesehatan, meskipun masyarakat umum tidak mungkin terpengaruh.
Selain Jakarta Timur, ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya terpantau sedang, yakni Jakarta Pusat (85), Jakarta Utara (82), Jakarta Selatan (82) dan Jakarta Barat (75) Sementara itu, pada situs pemantauan IQ Air pada pukul 07.00 WIB, Jakarta diklasifikasikan sebagai kota nomor empat dengan pencemaran udara tertinggi di dunia.
Adapun Indeks Kualitas Udara (IKU) di Jakarta (Indonesia) mencapai 156, dinilai lebih tercemar dibanding Sydney (Australia) dengan IKU 154 dan Dubai (Uni Emirat Arab) dengan IKU 152. IKU di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM 2.5 saat ini sudah 13,2 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara WHO dengan PM 2,5 mencapai 66 µg/m³.
Baca juga: Udara kotor dalam ruangan juga perlu diwaspadai
Baca juga: Udara di Jakarta terburuk kelima di dunia
Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Pejuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol).
Adapun Indeks Kualitas Udara (IKU) di Jakarta (Indonesia) mencapai 156, dinilai lebih tercemar dibanding Sydney (Australia) dengan IKU 154 dan Dubai (Uni Emirat Arab) dengan IKU 152. IKU di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM 2.5 saat ini sudah 13,2 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara WHO dengan PM 2,5 mencapai 66 µg/m³.
Baca juga: Udara kotor dalam ruangan juga perlu diwaspadai
Baca juga: Udara di Jakarta terburuk kelima di dunia
Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Pejuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol).