Mataram (Antara NTB) - Presiden Direktur PT Indonesia Tourism Development Corporation Abdulbar M Mansoer menegaskan empat hotel bintang lima siap dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
"Satu hotel akan dibangun dari dana investasi kami, kemudian tiga hotel lagi akan dibangun oleh investor dari Amerika Serikat, Prancis, dan Korea," katanya di Mataram, Jumat.
Dia mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan empat hotel tersebut akan dilakukan pada Sabtu (12/12), dan rencananya disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, bersamaan dengan peluncuran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok.
KEK Mandalika merupakan salah satu delapan KEK yang ditetapkan pemerintah, di mana tiga di antaranya merupakan KEK pariwisata, yakni Mandalika, Tanjung Lesung di Banten, dan Morotai di Maluku Utara.
Abdulbar menyebutkan, ITDC akan menggandeng Pullman sebagai operator hotel yang akan dibangun dari dana investasi perusahaan.
Pullman dinilai layak untuk menjadi operator yang akan memberikan nilai tambah bagi ITDC sebagai badan usaha milik negara (BUMN), melalui pengelolaan hotel bintang lima dengan harga yang sesuai dan penyewaan ruang pertemuan yang refresentatif.
"Pullman itu dinilai layak. Kalau di BUMN itu yang diminta ibu menteri adalah harus yakin layak baru boleh masuk," ujarnya.
Sementara investor dari Amerika Serikat dengan bendera Jiva Samudera Biru, kata dia, akan menggandeng Intercontinental sebagai operator hotel. Konsep mereka juga hotel dan penyewaan ruang refresentatif untuk kegiataan "meetings, incentives, conferencing, exhibitions" (MICE).
Untuk hotel yang dibangun oleh pengusaha dari Prancis akan menggandeng Club Med sebagai operator hotel. Club Med yang berpusat di Prancis memiliki lebih dari 60 cabang di dunia, termasuk di Nusa Dua, Bali.
Sedangkan hotel yang akan dibangun oleh investor dari Korea, hingga saat ini belum menentukan operatornya. Namun, sudah pasti melakukan pembangunan pada 2016.
"Keempat hotel itu akan dibangun di lahan yang sudah diolah, sehingga lahan tersebut mempunyai jalan, akses, taman, listrik, dan air bersih yang cukup untuk mendukung terwujudnya Mandalika menjadi kawasan wisata kelas dunia," kata Abdulbar.
Luas lahan KEK Mandalika yang sudah dibebaskan saat ini mencapai 1.035 hektar. Lahan tersebut dikelola dan akan oleh PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia (PPI) Persero atau ITDC, sebagai BUMN di sektor pengembangan kawasan pariwisata. (*)
Empat hotel siap dibangun di Mandalika Lombok Tengah
"Satu hotel akan dibangun oleh kami, tiga hotel oleh investor dari Amerika Serikat, Prancis, dan Korea"