Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Jonggat Lombok Tengah, mengedukasi bahayanya perundungan atau "bullying" di sekolah melalui kegiatan mengajar.
"Dampak bullying ini sangat berbahaya baik itu secara fisik maupun mental yang mengakibatkan gangguan pada otak maupun badan," kata Johan Wahyudi (49), Kepala Sekolah SMPN 3 Jonggat, Selasa (3/10).
Bullying juga, kata dia, mempengaruhi perkembangan kepada siswa sehingga menjadi rusak, seperti minder, suka menyendiri, jarang masuk sekolah, katanya.
Ia menambahkan jika ada siswa yang terlibat dengan kasus bullying maka akan dikenakan sanksi. "Sanksinya diberikan teguran, jika tidak jera dengan hal tersebut maka akan dihadapkan dengan hukum lebih lanjut," tegasnya.
Upaya edukasi bahaya perundungan tersebut, dilakukan juga melalui pada saat apel dan bimbingan dari para pakar.
Pihak sekolah juga bekerja sama dengan guru dan para orang tua untuk sama-sama menjaga dan membimbing anak dengan lebih baik.
Ia mengharapkan semoga perundungan ini tidak terjadi di lingkungan sekolah lagi karena tidak baik bagi para siswa dan pelajar lain. "Karena dapat membuat sekolahan menjadi tempat yang paling ditakuti banyak anak," katanya.
Berita Terkait
SMAN 2 Jonggat: sekecil apapun 'bullying' tetap akan ditindak
Selasa, 3 Oktober 2023 16:28
Jumlah penderita stunting di Jonggat tercatat 207 orang
Rabu, 13 September 2023 17:34
SMAN 1 Jonggat edukasi bahaya narkoba melalui MPLS
Selasa, 12 September 2023 18:30
Stok blangko Adminduk di Jonggat masih cukup
Senin, 11 September 2023 18:01
KUA Jonggat cegah pernikahan dini
Senin, 11 September 2023 17:56
HUT ke-26 Desa Gemel diisi dengan lomba antar dusun
Jumat, 1 September 2023 23:37
Putus cinta, remaja di Lombok Tengah ini nekat gantung diri hingga tewas
Senin, 1 Mei 2023 14:22
Giliran warung makan di Jonggat dan Praya diobrak abrik Satpol PP karena buka siang hari
Selasa, 11 April 2023 19:33