Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono mengatakan Indonesia masih menyimpan persediaan air sekitar 2,9 miliar meter kubik untuk kebutuhan irigasi pertanian di tengah fenomena El Nino. "Kalau saya laporkan tadi, penyediaan air masih ada air 2,9 miliar untuk 81 persen irigasi," kata Basuki di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, usai menghadiri agenda rapat terbatas mitigasi dampak fenomena El Nino yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo.
Basuki memastikan lahan pertanian seluas 770 ribu hektare di Indonesia masih bisa dialiri oleh air dari bendungan di sekitarnya. "Biasanya yang kering yang di perkotaan. Yang irigasi masih aman," katanya.
Sumber persediaan air tersebut disuplai dari 3.464 embung di sekitar daerah yang memiliki irigasi. Sumber lainnya dipasok dari 332 setu, 8.213 sumur untuk kebutuhan irigasi pertanian. "Dari segi itu masih aman," katanya.
Dalam kesempatan itu, Basuki memastikan aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia tidak terdampak kekeringan dan masih beroperasional normal. "Karena ada prioritasnya, terutama di bendungan, karena PLTA kan bukan di embung-embung, tapi di bendungan," katanya. Saat disinggung terkait wilayah yang dilanda kekeringan, Basuki mengatakan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) situasi itu terdeteksi berada di daerah selatan khatulistiwa.
Baca juga: Jebolnya bendungan raksasa Libya dapat dijadikan alarm Indonesia
Baca juga: Kementerian PUPR: Sistem MLFF dapat meningkatkan kualitas jalan tol di Indonesia
Terkait sejumlah lahan pertanian yang dilanda kekeringan, Basuki memastikan kondisinya masih relatif aman, karena hujan diprakirakan mengguyur lahan tersebut pada November 2023. "Aman. November itu akan ada hujan," katanya.