Pembangunan Bendungan Leuwikeris dukung lahan pertanian

id menteri pupr,basuki hadimuljono,bendungan leuwikeris,lahan pertanian,sumber daya air

Pembangunan Bendungan Leuwikeris dukung lahan pertanian

Bendungan Leuwikeris yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat. ANTARA/HO - Kementerian PUPR

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembangunan Bendungan Leuwikeris bertujuan untuk mendukung lahan pertanian.

Menurut Basuki, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.

"Sungai Citanduy belum memiliki bendungan. Dengan pembangunan Leuwikeris diharapkan kontinuitas suplai air ke sawah terjaga. Selama ini lahan pertanian kerap mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau," katanya di Jakarta, Kamis.

Secara efektif Bendungan Leuwikeris mampu menampung air seluas 243 hektare dengan kapasitas volume 81 juta m3. Konstruksi Bendungan Leuwikeris mulai dikerjakan sejak 2016 dengan biaya APBN senilai Rp3,5 triliun.

Setidaknya terdapat 5 manfaat dari dibangunnya Bendungan Leuwikeris yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis yakni untuk menyuplai air irigasi Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.600 hektare dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 hektare.

Untuk menyediakan air baku sebesar 845 liter/detik bagi Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis. Selanjutnya mereduksi banjir sebesar 1.911 hektare dan potensi sebagai sumber daya listrik untuk PLTA sebesar 20 megawatt (MW).

Selanjutnya Bendung Manganti merupakan infrastruktur Sumber Daya Air yang airnya bersumber dari Bendungan Leuwikeris. Bendung Manganti akan memberikan layanan irigasi seluas 26.153 hektare dengan debit air 45 m3 per detik.

Baca juga: Kuota FLPP 2025 sesuaikan program Presiden Terpilih
Baca juga: Tujuh investor "groundbreaking" di IKN pada September


Pekerjaan modernisasi dan rehabilitasi Bendung Manganti dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Ditjen SDA sejak 2022 - 2024 dengan biaya sebesar Rp639 miliar. Adapun ruang lingkup pekerjaannya meliputi rehabilitasi saluran primer 24,17 km, rehabilitasi saluran sekunder 38,11 km, digitalisasi Jaringan Irigasi (DI) Manganti.

Sebagai informasi, Bendungan Leuwikeris merupakan bendungan ke-45 yang diresmikan Presiden Jokowi dari 61 bendungan yang dibangun selama periode 2015-2024. Bendungan Leuwikeris diharapkan manfaatnya betul-betul multifungsi, baik untuk air baku, air irigasi, pengendalian banjir, dan pembangkit listrik.