Menkes Budi Gunawan meminta RS gencarkan deteksi dini cegah kematian akibat kanker

id menkes budi gunadi sadikin,deteksi dini kanker,perawatan kanker,rs kanker nasional dharmais

Menkes Budi Gunawan meminta RS gencarkan deteksi dini cegah kematian akibat kanker

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Rumah Sakit Kanker Nasional Dharmais, Jakarta, Minggu (5/11/2023). ANTARA/HO-Kemenkes RI

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta rumah sakit (RS) nasional untuk dapat menggencarkan deteksi dini atau skrining kesehatan sebagai langkah antisipatif menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker.

"Saya yakn sekali kanker itu harus ditangani lebih dini. Jadi, RS Kanker Nasional Dharmais harus membuat strategi nasional bagaimana caranya di seluruh Indonesia kanker ini di deteksi jauh lebih dini. Kalau bisa 80 persen atau 90 persen dari semua penderita kanker di deteksi lebih dini," kata Menkes Budi Gunadi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Menkes menyampaikan hal itu saat menghadiri acara puncak peringatan HUT ke-30 RS Kanker Nasional Dharmais di Jakarta, Minggu, di mana ia menyebut deteksi dini kanker dapat dilakukan mulai dari cara yang paling sederhana sampai cara yang sangat canggih.

"Diharapkan pasien kanker bisa deteksi lebih dini dan dari situ perawatannya kita sediakan (alatnya) untuk mereka. Kalau itu bisa dilakukan mudah-mudahan pasien kanker di Indonesia sebagian besar bisa sembuh dan masyarakat kita lebih produktif dan Indonesia jadi negara yang lebih sehat," katanya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito mengatakan peringatan puncak HUT ke-30 ini menjadi momentum penting bagi RS Kanker Dharmais untuk menambah tiga layanan unggulan.

Pertama, Linac Elekta Synergy atau alat Radioterapi yang digunakan untuk membunuh sel kanker dengan metode sinar Alat kedua yang diresmikan adalah SPECT-CT untuk mendiagnosis sel kanker dengan menggunakan nuklir.  Ketiga, layanan genomik yang digunakan untuk menilai risiko seseorang terkena kanker. Selain itu pemeriksaan genomik juga bisa digunakan untuk membantu diagnosis, menentukan jenis pengobatan yang lebih presisi serta memantau keberhasilan terapi pada pasien kanker.

Baca juga: Cacar monyet di Indonesia bertambah jadi 27 kasus
Baca juga: Kemenkes pastikan imunisasi rutin lengkap dan baik dilaksanakan di Batam


"Dengan genomik ini, orang sehat diambil darahnya, diperiksa. Kita sekarang ada 113 panel dan itu bisa mendeteksi sembilan jenis kanker yang kemungkinan orang yang berpotensi (kanker) atau tidak. Jadi bisa diketahui sejak dini sebelum dia kena kanker," kata Soeko.

Dia menambahkan bahwa alat-alat canggih yang berada di RS Dharmais sudah bisa memberikan layanan sebagai wujud penambahan kompetensi untuk layanan kanker di Indonesia.