"Mataram Great Sale" Digelar Maret

id kota maaram

"Beberapa kegiatan setelah pembukaan yang dirangkaikan dengan jamuan makan malam"
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menggelar "Mataram Great Sale" di bulan Maret 2017.

"`Mataram Great Sale` kami jadwalkan mulai tanggal 1-22 Maret 2017," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib di Mataram.

Kegiatan itu mundur dari jadwal semula yang ditetapkan pada bulan Februari karena Dinas Pariwisata Provinsi NTB lebih dulu melaksanakan "Lombok Sumbawa Great Sale 2017" dari 1-28 Februari.

Oleh karena itu, agar kegiatan "Mataram Great Sale" lebih fokus dan maksimal, pemerintah kota terpaksa mengundur waktu dari jadwal yang telah direncanakan.

"Tidak apa-apa kita mundur, karena bulan Maret masih musim `low season` dengan kunjungan rata-rata 30 hingga 40 persen," katanya.

Latif mengatakan tujuan dari kegiatan "Mataram Great Sale" adalah meningkatkan kunjungan wisatawan di awal tahun, dengan harapan tingkat kunjungan bisa meningkat menjadi 60-70 persen.

"Mataram Great Sale" sekaligus mengakomodasi aspirasi para pelaku pariwisata yang selalu mengalami penurunan tingkat kunjungan pada tiga bulan pertama awal tahun.

"Oleh karenanya, untuk menyukseskan kegiatan ini kami mengajak semua pelaku pariwisata berpartisipasi. Jadi `Mataram Great Sale` bukan hanya `gawe` Dinas Pariwisata," katanya.

Menurutnya, kegiatan "Mataram Great Sale" yang digelar Pemerintah Kota Mataram menampilkan lebih banyak kegiatan dibandingkan Lombok-Sumbawa Great Sale 2017.

"Mataram Great Sale" akan melaksanakan beberapa kegiatan setelah pembukaan yang dirangkaikan dengan jamuan makan malam pada tanggal 1 Maret 2017 di aula pendopo wali kota.

Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain mengundang para pelaku dan penggiat pariwisata dalam acara jamuan makan malam dan menggelar "travel mart" yang menjadi kesempatan pelaku pariwisata menjual produknya.

Latif mengatakan selama kegiatan "Mataram Great Sale" semua pelaku pariwisata baik hotel, agen perjalanan, restoran maupun "supermarket" memberikan diskon hingga 70 persen.

"Artinya besaran diskon ditetapkan sendiri oleh pelaku pariwisata sesuai dengan kebijakan mereka asal tidak merugi," katanya.  (*)