Perumahan bisa jadi motor ekonomi dorong 173 sektor turunan

id Bank Tabungan Negara,Bank BTN,Nixon Napitupulu ,KPR,kredit perumahan,pembangunan perumahan

Perumahan bisa jadi motor ekonomi dorong 173 sektor turunan

Tangkapan layar - Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu menyampaikan tanggapannya dalam diskusi panel pada Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024, di Jakarta, Rabu (7/2/2024). ANTARA/Uyu Septiyati Liman

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu mengatakan bahwa pengembangan sektor perumahan dapat menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dan berdampak terhadap 173 sektor turunan.

“Kami sampaikan ke Kementerian Keuangan untuk menjadikan perumahan salah satu motor untuk mendorong pertumbuhan dengan fokus membantu penduduk yang belum punya rumah. Upaya ini akan berdampak pada 173 sektor turunan,” ujar Nixon Napitupulu, di Jakarta, Rabu.

Ia mencatat bahwa terdapat 12,7 juta keluarga yang belum memiliki rumah, sementara pihak pengembang hanya mampu membangun 600 ribu sampai 800 ribu rumah per tahun.

Selanjutnya, dia menuturkan bahwa segmen perumahan yang berpotensi besar untuk dikembangkan adalah rumah sederhana dan sangat sederhana, bukan rumah mewah.

Menurutnya, penjualan tempat tinggal mewah cenderung melambat, sedangkan penjualan perumahan sederhana dan sangat sederhana diproyeksikan dapat tumbuh mencapai dua digit pada 2024.

“Kami menguasai 40 persen dari pangsa pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), jadi kami dapat memprediksi bahwa tahun ini kemungkinan KPR masih akan tumbuh dua digit,” ujar Nixon.

Dia menuturkan bahwa saat ini ketersediaan rumah yang disubsidi oleh BTN, baik yang sedang dibangun maupun yang sudah siap huni, sebanyak 425 ribu rumah. Selain itu, Nixon juga menyoroti kelebihan sektor perumahan dibandingkan sektor lainnya, yakni tidak terpengaruh oleh dinamika tahun politik.

Menurut Nixon, tahun politik tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit rumah karena faktor utama yang mempengaruhi penjualan rumah adalah angka pernikahan.

Ia menuturkan bahwa tingginya angka pernikahan di Indonesia, yang mencapai 800 ribu sampai 1,2 juta pernikahan, mendorong penjualan rumah karena sebagian besar dari pasangan baru tersebut belum memiliki tempat tinggal sendiri.

Baca juga: Bank BTN ajak mahasiswa lahirkan Inovasi Digital Mortgage
Baca juga: Bank BTN mendorong ekonomi NTT melalui "Kupang Doldolu"

“Memang pada triwulan I 2024 ini cenderung ada aksi wait and see di sektor perumahan. Walaupun begitu, akad penjualan rumah pada Januari sudah mencapai 13 ribu hingga 14 ribu rumah. Menurut saya, pertumbuhan penjualan pada Februari ini juga cenderung sama,” kata Nixon lagi.