Mataram (ANTARA) - Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Nusa Tenggara Barat (NTB) Abdul Hakim bicara soal cuaca ekstrem hingga harga beras naik saat menjadi narasumber dalam program Sorotan di Stasiun TVRI NTB, Kota Mataram, Kamis.
"Menjelang awal Ramadhan, cuaca di sejumlah wilayah di NTB, khususnya di Mataram memang tidak bersahabat. Hujan disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah," kata Hakim saat diskusi yang dipandu langsung presenter TVRI NTB Nilam.
Bahkan, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram memperpanjang status siaga darurat yang sebelumnya pertengahan Maret menjadi akhir Maret 2024. Angin kencang dan hujan deras yang terjadi di Kota Mataram pada 13-14 Maret lalu mengakibatkan puluhan pohon tumbang.
BMKG memprediksi potensi angin kencang masih terjadi dalam beberapa hari ke depan, namun intensitasnya lebih landai dari pada sebelumnya.
Baca juga: Belasan mahasiswa Unram belajar jurnalistik di kantor ANTARA NTB
BPBD Mataram tetap mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, gelombang pasang, abrasi dan longsor.
Belum lama ini, belasan rumah warga pesisir Pantai Mapak Indah, Sekarbela, Mataram rusak akibat abrasi pantai. Begitu halnya puluhan rumah warga kampung nelayan di pesisir Pantai Ampenan, Mataram, juga mengalami hal sama.
Pemerintah Kota Mataram menyebar imbauan agar masyarakat waspada terhadap dampak cuaca ekstrem. Imbauan tersebut disebar ke masyarakat melalui camat, lurah, dan lingkungan masyarakat.
"Imbauan tersebut disampaikan melalui pengeras suara rumah ibadah baik itu masjid, mushalla, pura, gereja, dan wihara, serta di fasilitas publik lainnya," ujar Hakim yang baru menjabat tiga bulan di NTB ini.
Baca juga: Pj Gubernur apresiasi peran ANTARA mengedukasi informasi publik di NTB
Selain persoalan cuaca ekstrem, diskusi juga membahas kenaikan harga beras. Secara nasional Indonesia sempat mengalami defisit beras akibat panen raya yang tertunda sebagai dampak dari cuaca ekstrem El Nino.
"Gejala tersebut juga dialami negara-negara lain," katanya.
Akibat El Nino ini, petani terlambat melakukan penanaman padi hampir dua bulan, sehingga panen raya menjadi ikut mundur. Jika di tahun lalu panen raya digelar bulan Februari, namun tahun ini panen raya di bulan Maret hingga akhir Juni.
Pemerintah Indonesia juga telah berupaya untuk memenuhi kebutuhan beras dengan impor. Selain itu, Bulog komitmen penuhi kebutuhan beras masyarakat sampai Lebaran. Kebutuhan beras di masyarakat akan terpenuhi secara bertahap dan tinggal menunggu harga beras kembali normal.
Baca juga: Antara NTB berikan cendera mata kepada Gubernur dan Wagub NTB
Namun, khusus untuk masyarakat NTB diminta pemda setempat tetap tenang dan tidak panik terhadap kenaikan harga beras mengingat petani di wilayah NTB sudah mulai memanen padinya di awal Maret ini.
Catatan Dinas Pertanian NTB menyebut di NTB luas area potensi panen mencapai 39.825 hektare dengan produksi mencapai 204.352 ton GKG. Daerah-daerah yang besar area panennya itu berada di wilayah Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Barat. Kalau di Pulau Sumbawa meliputi Kabupaten Bima, Sumbawa dan Dompu
Dengan adanya panen padi yang ada di seluruh wilayah kabupaten/kota se-NTB diharapkan mampu menyediakan stok bahan baku di dalam daerah dan membuat NTB selalu menjadi daerah surplus atau swasembada beras. Selanjutnya hasil surplus tersebut dapat memberikan kontribusi bagi daerah-daerah lain di wilayah Indonesia yang masih kekurangan beras.
Baca juga: 25 mahasiswa dari 3 universitas di Lombok magang di ANTARA NTB
Harga beras turun
Harga beras premium di pasar tradisional Kota Mataram mulai turun dari Rp17.000-Rp18.000 per kilogram kini rata-rata Rp16.000 per kilogram. Meskipun penurunan harga beras premium itu belum sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp13.900 per kilogram, tapi penurunan harga saat ini patut disyukuri dengan harapan harga beras bisa kembali stabil sesuai dengan HET yang ditetapkan.
Penurunan harga beras saat ini juga dipengaruhi karena gencar-nya kegiatan pasar rakyat yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Kota Mataram pada 27 Februari-7 Maret 2024.
Baca juga: Mahasiswa IAIH NW magang di ANTARA Biro NTB
ANTARA NTB bicara soal cuaca ekstrem hingga harga beras naik
Menjelang awal Ramadhan, cuaca di sejumlah wilayah di NTB, khususnya di Mataram memang tidak bersahabat. Hujan disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah