Wisata Namu Konawe Selatan mulai dikembangkan

id Wisata Namu di Konsel,Konawe Selatan

Wisata Namu Konawe Selatan mulai dikembangkan

Foto udara - Desa Namu di Kecamatan Laonti Konawe Selatan akan menjadi kawasan wisata bahari masa depan daertah itu. Bupati Konsel Surunuddin Dangga mendorong mengembangkan sektor pariwisata Namu di Kecamatan Laonti sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) . (Antara/HO-Diskominfo Konsel)

Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong mengembangkan sektor pariwisata Namu di Kecamatan Laonti sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) .

Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga dalam pernyataan resmi yang diterima, Senin, mengatakan pariwisata juga menjadi potensi PAD yang besar jika dimanfaatkan sebaik-baiknya.

"Jadi tugas Pemda saat ini bagaimana mendorong desa-desa yang mempunyai potensi wisata, agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan anggaran dana desa," ujar Bupati Surunuddin.

Mantan Ketua DPRD Konsel ini juga berjanji, bakal merampungkan pembangunan dan pengaspalan akses jalan dari Kolono Timur hingga desa Malaringgi Kecamatan Laonti.

Upaya itu dilakukan, kata Bupati Konsel dua periode ini, guna memaksimalkan infrastruktur pariwisata yang ada di kecamatan Laonti.

Menurutnya, wilayah tersebut memiliki segudang potensi. Baik itu, potensi wisata bahari, dengan keindahan air laut dan terumbu karangnya. Bahkan Desa Namu juga memiliki wisata air terjun.

"Potensi ini harus kita kembangkan, setelah saya melihat objek-objek yang potensi, saya ingin menyambung pembangunan jembatan bibir pantai dari Dusun I sampai ke Dusun IV Desa Namu. Yang nantinya bisa dimanfaatkan pengunjung sebagai tempat olahraga, joging, bersepeda hingga berswafoto," janjinya.

Di sisi lain, mantan Ketua Kadin Sultra ini mengaku, bakal mengembangkan wisata bawah laut, sebab dirinya melihat adanya potensi tersebut.

"Kurang lebih ada empat spot snorkeling yang dapat kita kembangkan. Ini juga bisa menjadi wisata snorkeling penyangga Kabupaten Wakatobi," bebernya.

Surunuddin mengatakan, pengembangan desa wisata terdapat beberapa kriteria yang harus terpenuhi, seperti terpenuhinya aspek atraksi yaitu aktivitas wisata yang dapat menarik wisatawan, sarana dan prasarana pariwisata yang mendukung aktivitas dan layanan wisatawan, dan aksesibilitas yaitu transportasi ke destinasi.

Ia menambahkan, pihaknya meminta kepada Dinas Pariwisata dan semua pihak untuk berperan aktif dalam percepatan pengembangan wisata demi kebangkitan ekonomi masyarakat desa.

"Setelah merampungkan semuanya itu, tugas kita adalah mempromosikan objek wisata kita agar pengunjung bisa datang berwisata," tuturnya.