Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, dalam kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan akan dilengkapi dengan mini "amphitheater" atau gelanggang pertunjukan seni dan budaya dengan kapasitas maksimal 1.000 orang.
"Mini 'amphitheater' sebagai wadah ruang kreatif bagi pelaku seni dan budaya di Kota Mataram," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Jumat.
Mini "amphitheater" itu, akan dibangun seperti gelanggang pertunjukan di Teras Udayana menggantikan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Pantai Ampenan dan terkesan menutup kawasan pantai.
Baca juga: Revitalisasi Pantai Ampenan Mataram senilai Rp4,5 miliar segera tender
Dikatakan, kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan ditargetkan dimulai pada bulan Juni 2024 dan akan dikerjakan selama 6 bulan yakni hingga bulan Desember 2024.
Dengan anggaran revitalisasi Rp4,5 miliar merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
"Saat ini kami sedang melakukan persiapan tender pengerjaan fisik," katanya.
Selain untuk membangun gelanggang pertunjukan, dengan bantuan itu juga dilakukan penataan Pantai Ampenan diprioritaskan untuk lapak pedagang kaki lima (PKL) dan Pantai Boom (Pantai Ampenan-red) secara keseluruhan.
Dengan demikian, tidak ada lagi PKL yang menutup areal pantai sebab PKL akan dibuatkan lapak pada bagian pinggir areal pantai.
"Harapan kita, kegiatan penataan Pantai Ampenan yang merupakan bekas pelabuhan itu rampung tahun ini, dan ke depan anggaran penataan bisa bergeser ke destinasi wisata lainnya," katanya.
Baca juga: Tujuh perahu nelayan rusak akibat abrasi di Pantai Ampenan Mataram
Sementara Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana sebelumnya mengatakan, untuk mendukung objek wisata Pantai Ampenan, Pemerintah Kota Mataram juga akan membeli bangunan tua bekas kantor Bank Indonesia pada bagian utara kawasan tersebut.
Pembelian bangunan tua agar bisa sepenuhnya menjadi aset pemerintah kota sehingga pemerintah kota bisa memanfaatkan sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan.
"Kita berencana beli bangunan bekas kantor BI dan kita akan buat museum Kota Tua," katanya.
Wali kota mengatakan, bangunan tersebut nantinya akan dimanfaatkan sebagai museum khusus tempat penyimpanan benda-benda bersejarah di Kota Tua Ampenan termasuk sejarah tentang Pelabuhan Ampenan sebelum dipindah ke Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat.
"Jadi berbagai benda sejarah berkaitan dengan pelabuhan serta kegiatan sosial masyarakat tempo dulu akan kita tampilkan agar bisa menjadi warisan bagi generasi yang akan datang," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram sebut Kemenparekraf bantu revitalisasi Pantai Ampenan