Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan dalam kegiatan penataan dan revitalisasi objek wisata Pantai Ampenan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas mitigasi bencana.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Selasa, mengatakan keberadaan peralatan mitigasi bencana di Pantai Ampenan dinilai penting untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung.
"Apalagi Pantai Ampenan merupakan titik rawan abrasi, gelombang pasang dan tsunami," katanya.
Baca juga: Sebanyak 17 "berugak" disiapkan di Pantai Ampenan Mataram
Oleh karena itu, dalam kegiatan revitalisasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan menggunakan anggaran bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp4,5 miliar dan Rp200 juta diantaranya untuk pengadaan fasilitas mitigasi bencana.
Dengan anggaran itu, peralatan mitigasi bencana yang disiapkan, antara lain alat komunikasi darurat satu unit, rambu bencana atau papan informasi bencana sebanyak 15 unit, dan rambu titik kumpul 25 unit, rambu jalur evakuasi 25 unit, dan sirene tsunami dua unit.
"Kita juga akan menyiapkan alat pemadam api ringan (apar). Dengan demikian, penataan destinasi wisata ini bisa paripurna," katanya.
Baca juga: Pantai Ampenan Mataram siap dilengkapi mini "amphitheater"
Dikatakan, penyiapan mitigasi bencana tersebut merupakan rekomendasi dari kementerian untuk menciptakan sebuah destinasi wisata yang aman dan nyaman, termasuk dari potensi bencana.
Sementara kegiatan revitalisasi inti yang akan dikerjakan dengan anggaran Rp4,5 miliar tersebut meliputi tiga kegiatan, yakni penataan lapak pedagang, plaza untuk menempatkan 17 berugak atau gazebo, dan mini amphitheater atau gelanggang pertunjukan seni dan budaya dengan kapasitas maksimal 1.000 orang.
"Sementara untuk toilet dan penataan lain, akan kita usulkan melalui APBD perubahan Kota Mataram," katanya.
Baca juga: Revitalisasi Pantai Ampenan Mataram senilai Rp4,5 miliar segera tender
Lebih jauh, Cahya mengatakan setelah kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan rampung pada Desember 2024, pengelolaan akan diserahkan ke Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Ampenan.
"Tujuannya agar objek wisata Pantai Ampenan dapat dikelola lebih maksimal," katanya.
Baca juga: Tujuh perahu nelayan rusak akibat abrasi di Pantai Ampenan Mataram