Tagana ajarkan siswa di Aceh Utara siap menghadapi bencana

id Tagana,Kemensos,HLUN,Siaga Bencana

Tagana ajarkan siswa di Aceh Utara siap menghadapi bencana

Seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) sedang melakukan sosialisasi tanggap bencana kepada siswa sekolah menengah dalam kegiatan Tagana Masuk Sekolah di SMP NegeriĀ 2 Nisam, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Selasa (28/5/2024). (ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Aceh Utara (ANTARA) - Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengajarkan siswa sekolah menengah di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh untuk siap dalam menghadapi situasi bencana melalui kegiatan Tagana Masuk Sekolah.
 
"Supaya anak-anak kita itu bisa kita edukasi, kalaupun ada bencana, nanti mereka sudah tahu kayak mana cara menyelamatkan diri," kata Ketua Forum Koordinator Tagana Aceh Utara Amiruddin, saat ditemui dalam kegiatan tersebut di SMP Negeri 2 Nisam, Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Selasa.
 
Amiruddin mengatakan kegiatan ini digelar di 20 sekolah menengah yang ada di Aceh Utara, guna meningkatkan kesadaran siswa atas potensi bencana alam dan sosial yang bisa terjadi kapanpun.
 
Salah satu potensi bencana alam di Aceh Utara, kata dia, adalah banjir, dengan adanya 17 kecamatan di wilayah tersebut yang memiliki tingkat risiko banjir yang tinggi.
 
"Aceh Utara yang sering juga termasuk bencana sosial, kayak kebakaran. Materi-materi itu yang kami sampaikan ke anak-anak. Barangkali ada bakar sampah, bahayanya itu yang kita sampaikan ke anak-anak kita untuk menghindari kebakaran," ujarnya.
 
 
Edukasi ini, kata Amiruddin, menyasar kepada anak-anak si sekolah menengah guna menanamkan nilai sadar bencana kepada anak sedari dini. Selain itu, ia juga berkaca kepada bencana alam yang terjadi di Jepang, dengan korban jiwa yang dapat diminimalisasi.
 
Menurutnya, hal tersebut dapat diwujudkan melalui penguatan pengetahuan mitigasi bencana yang baik, dan dilakukan sejak dini. Amiruddin mengatakan upaya edukasi yang dilakukan sebelumnya membuahkan hasil, di mana kini sudah terdapat warga yang mampu mengantisipasi bencana banjir, sehingga kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu besar.

Baca juga: Mataram menyiagakan tagana 24 jam antisipasi bencana hidrometeorologi
Baca juga: Penghargaan dari Mensos terkait penanganan bencana untuk Jember
 
Sementara, Aufa Ahda (11) seorang siswi kelas 7 SMP yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru, seperti bergerak menuju titik evakuasi melalui jalur evakuasi yang disediakan di tempat tinggalnya saat terjadi bencana tertentu.
 
"Sebelumnya belum pernah kena bencana alam, dengan adanya (kegiatan) ini, ya tenang kalau ada bencana, gak panik karena sudah tahu," ucapnya.