Mataram (ANTARA) - DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta Dinas Perhubungan setempat berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan BNN untuk melakukan tes urine secara berkelanjutan kepada para sopir bus di wilayah itu pasca-kecelakaan Bus AKDP Surya Kencana tujuan Mataram-Bima pada 19 Mei 2024.
"Kendati tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kami perlu memberikan catatan kritis atas kejadian tersebut," kata Anggota Komisi IV DPRD NTB Ruslan Turmudzi dalam keterangannya di Mataram, Kamis.
Anggota Komisi IV yang membidangi Infrastruktur dan Lingkungan Hidup ini menegaskan tes urine pada para sopir angkutan penumpang di semua wilayah NTB ini penting dilaksanakan untuk memastikan sopir angkutan umum dalam kondisi normal tidak di bawah pengaruh minuman keras atau narkoba.
"Pelaksanaan tes urine yang dilakukan saat angkutan mudik Lebaran juga perlu dilakukan secara intensif di luar Lebaran. Ini agar keselamatan penumpang menjadi yang utama," ujarnya.
Menurutnya, kecenderungan masyarakat untuk menggunakan transportasi darat dipastikan terus meningkat. Hal ini seiring dengan mahalnya harga tiket pesawat.
Untuk itu, kata dia, ramainya masyarakat beralih ke angkutan bus hingga travel ini, harus dipastikan para sopir angkutan penumpang dapat bebas narkoba.
"Kadang biar kuat narkoba digunakan, padahal itu salah dan sangat membahayakan," ucap Ruslan.
Ia mendesak agar pihak kepolisian, Dishub NTB dan Dinas Kesehatan saat melakukan tes urine kepada para sopir, jika ada positif gunakan narkoba jangan diizinkan membawa kendaraan.
"Utamakan keselamatan para penumpang. Ini harus menjadi fokus utama, makanya keselamatan selain dari kesehatan kendaraan juga harus dibarengi dengan tes urine para sopir juga perlu diperhatikan," kata Ruslan Turmudzi.
Selain tes urine terhadap para supir, ramp check kendaraan secara berkala juga harus dilakukan untuk melihat kelaikan kendaraan. Hal ini penting, untuk menjamin keselamatan penumpang karena bus ini beroperasi setiap hari melayani penumpang.
"Ramp check ini tidak hanya bus penumpang tetapi juga kelayakan armada bus wisata," katanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Moh Faozal mengatakan pihaknya bersama Polda NTB sudah melakukan ramp check seluruh PO Bus di Terminal Mandalika, pascakecelakaan Bus Surya Kencana yang terjadi pada Minggu sore (19/5) di Kabupaten Lombok Timur.
"Kegiatan ramp check akan kami terus lakukan secara berkala, sehingga tidak pada saat tertentu," ujarnya.
Faozal mengakui, keselamatan ketika berada di jalan raya adalah yang paling utama. Untuk itu, kata dia, pihaknya pun berharap seluruh PO mampu menjaga kondisi kelaikan kendaraan-nya, termasuk kondisi kesehatan pengemudi.