Mataram (ANTARA) - Lingkaran Survei Indonesia Denny JA menilai nama Zulkieflimansyah masih menjadi yang teratas sebagai bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) namun tidak kokoh sebagai bakal calon petahana.
"Dari hasil survei kita petahana Pak Zulkieflimansyah masih di atas, namun hasil ini bukanlah hasil yang menggembirakan untuk seorang petahana," kata Direktur LSI Denny JA, Adji Alfaraby usai memberikan pemaparan hasil survei LSI Denyy JA untuk bakal calon kepala daerah dari Partai Golkar yang digelar di Kota Mataram, Rabu.
Ia menjelaskan biasanya jika merujuk hasil-hasil survei, bakal calon petahana selalu angkanya ideal di atas 50 persen, namun khusus Pilkada NTB, bakal calon petahana Zulkieflimansyah justru di bawah 50 persen. Sedangkan simulasi pertanyaan tertutup dengan banyak nama minimal selisih dengan calon itu sudah di atas 30 persen.
"Karena kita punya survei untuk petahana biasanya itu dengan angka tertentu secara elektabilitas seharusnya mirip dengan Kota Mataram sudah di angka yang power full tapi kita lihat NTB ini walaupun Pak Zul petahana masih di atas tapi angkanya bukan angka ideal untuk seorang petahana," terangnya.
Menurut dia, berdasarkan fakta-fakta tersebut, jika berbicara Pilkada NTB, maka terbuka ruang bagi bakal calon lain untuk bertarung di Pilkada NTB. Sebut saja Lalu Muhamad Iqbal, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, Suhaili FT dan Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri.
"Jadi masih terbuka untuk pertarungan untuk NTB dan kita lihat ada beberapa nama cukup bisa menjadi pesaing petahana," ujarnya didampingi Sekretaris DPD Golkar NTB Firad Parizka dan beberapa pengurus DPD Golkar NTB.
Survei LSI ini merupakan survei pertama untuk mengukur elektabilitas bakal calon kepala daerah yang akan diusung Partai Golkar di Pilkada Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-NTB. Hanya saja, LSI belum bisa membuka hasil survei-nya secara umum.
LSI Denny JA melakukan survei untuk kandidat bakal calon dari Partai Golkar yang akan maju di Pilkada Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-NTB. Namun, dari 10 kabupaten kota di NTB dua daerah yang belum tuntas surveinya, yakni Kota Bima dan Lombok Utara.
Baca juga: Bawaslu sebut potensi gesekan di tahapan pilkada
Baca juga: Survei SPIN unggulkan Sudaryono di Pilkada Jateng
"Karena ini waktunya masih panjang, mungkin akan terlihat hasilnya nanti di survei ke tiga dan keempat," katanya.
Sementara Sekretaris DPD Partai Golkar NTB Firadz Pariska mengatakan bahwa survei tersebut digelar Mei hingga Juni 2024. Dan survei tidak akan berhenti karena masih ada survei kedua dan ketiga.
"Masih ada beberapa kali survei yang akan kami lakukan termasuk menjelang hingga pasca-pendaftaran di KPU," katanya.
Partai Golkar sendiri, lanjut Firadz, sampai dengan saat ini belum memutuskan siapa bakal calon gubernur, termasuk bupati dan wali kota yang akan diusung. Namun, bisa jadi Partai Golkar akan memutuskan menjelang berakhirnya pendaftaran di KPU NTB.