RSUD Mataram kini miliki poliklinik gagal jantung

id poli jantung Mataram,Rsud mataram,klinik poli jantung

RSUD Mataram kini miliki poliklinik gagal jantung

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, kini memiliki Poliklinik Gagal Jantung sebagai layanan rawat jalan bagi pasien yang mengalami serangan jantung.

"Poliklinik ini menjadi satu-satunya di daerah ini bahkan bisa dikatakan di Indonesia," kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati di Mataram, Senin.

Gagal jantung merupakan kondisi saat jantung tidak mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup ke seluruh tubuh dan penyebab gagal jantung paling sering dipicu karena penyakit jantung koroner dan penyakit darah tinggi (hipertensi) lama.

Baca juga: RSUD Kota Mataram siapkan mini ICU di hotel tempat Presiden menginap

Ia mengatakan, untuk mendukung poliklinik tersebut, RSUD Kota Mataram telah menelurkan sebuah program inovasi "Raja HARUM" (Respon Cepat Serangan Jantung Untuk Harapan Hidup Meningkat).

Melalui inovasi tersebut, RSUD Kota Mataram telah memberikan pelatihan secara berkala sejak Mei 2024, kepada petugas tenaga kesehatan di 11 puskesmas se-Kota Mataram.

Selain itu pelatihan juga sudah diberikan kepada anak-anak sekolah, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan perwakilan masyarakat umum.

Baca juga: RSUD Mataram lelang pembangunan ruang operasi senilai Rp16 miliar

Dalam pelatihan tersebut, peserta diberikan pelatihan hidup dasar dan pijat jantung, sambil menunggu petugas dari tim PSC RSUD Kota Mataram tiba di lokasi.

"Pelatihan yang kita berikan ini tindakan awal untuk harapan hidup pasien gagal jantung," katanya.

Dengan demikian, diharapkan masyarakat tahu apa yang dilakukan ketika menemukan pasien gagal jantung yang membutuhkan pertolongan pertama dan apa yang harus dilakukan berikutnya sambil menghubungi petugas melalui aplikasi "emergency button".

Baca juga: Uji coba program bayi tabung di RSUD Mataram diundur

Karena itu, para peserta pelatihan dan pasien gagal jantung juga diharuskan memiliki aplikasi "emergency button" pada "smartphone" mereka, yang dapat memudahkan tim PSC RSUD Mataram mendeteksi lokasi pasien.

"Jika pasien atau masyarakat berada dalam kondisi darurat kemudian menekan 'emergency button', mereka akan langsung terkoneksi dengan petugas kami sesuai titik koordinat," katanya.

Lebih jauh Eka menyebutkan data sementara RSUD Kota Mataram mencatat terdapat sekitar 19 pasien gagal jantung yang ditangani.

"Kita juga melakukan rehabilitasi jantung, untuk memastikan apakah mereka sudah bisa beraktivitas atau tidak. Tentunya, secara bertahap sesuai dengan kondisi pasien," katanya.*