Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyebut kolaborasi dengan seluruh anggota International Social Security Association (ISSA) penting guna mendorong inovasi di bidang kesehatan, karena dapat berdampak besar terhadap sistem jaminan kesehatan yang dijalankan.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, Ghufron mengatakan dia menaruh perhatian khusus pada transformasi pelayanan kesehatan melalui digitalisasi, khususnya Internet of Things (IoT). Dia yakin bahwa pemanfaatan IoT memiliki potensi besar untuk menghadirkan sistem kesehatan yang mudah diakses dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh peserta BPJS Kesehatan.
"Terdapat faktor-faktor penentu dalam melakukan transformasi kesehatan digital sesuai dengan strategi global WHO untuk kesehatan digital tahun 2020-2025. Faktor-faktor tersebut meliputi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi dan komunikasi, serta membuka akses bagi masyarakat untuk mengakses kebutuhan mereka dengan memanfaatkan internet," kata Ghufron.
Dia optimis bahwa transformasi digital, khususnya dengan pemanfaatan IoT dapat membawa perubahan besar dalam pelayanan kesehatan. Penerapan IoT di sektor kesehatan, menurutnya, dapat memberikan berbagai manfaat signifikan, seperti peningkatan efisiensi layanan, pengawasan kesehatan yang lebih baik, dan kemudahan akses bagi masyarakat.
Baca juga: DPR sebut sistem KRIS BPJS tegakkan prinsip keadilan
Baca juga: Program pesiar di Lombok Tengah mulai disosialisasikan
"Teknologi IoT juga memungkinkan kita untuk memonitor kondisi kesehatan pasien secara real-time dan memberikan intervensi medis yang lebih cepat dan tepat," ujarnya.
Dia menyadari bahwa penerapan inovasi yang berbasis digital dan memanfaatkan internet terdapat tantangan, khususnya terkait keamanan data, keterbatasan akses khusus di wilayah terpencil hingga keterbatasan sumber daya manusia. Oleh karena itu, dia pun mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan untuk bersama-sama mendukung inovasi digital ini.
"Kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan perusahaan teknologi sangat penting untuk mewujudkan ekosistem kesehatan digital yang terpadu dan berkelanjutan," kata Ghufron.
Langkah BPJS Kesehatan dalam memanfaatkan teknologi digital dan IoT diharapkan dapat menjadi pendorong transformasi di sektor kesehatan Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui layanan kesehatan yang lebih baik dan mudah diakses.
"Harapannya, dengan adanya pertemuan ini bisa menghadirkan beragam inovasi lainnya yang bisa diadopsi oleh berbagai pihak dalam menyusun strategi pengembangan dalam implementasi digitalisasi layanan di bidang kesehatan," kata dia menambahkan.
Berita Terkait
Terapkan BBM Euro 4 diproyeksikan hemat biaya kesehatan
Selasa, 19 November 2024 16:12
Jaminan sosial fondasi untuk masa pensiun
Kamis, 24 Oktober 2024 20:14
BPJS Kesehatan sebut iuran kelas 3 tak akan naik
Kamis, 8 Agustus 2024 19:43
DPR sebut sistem KRIS BPJS tegakkan prinsip keadilan
Kamis, 23 Mei 2024 18:50
Program pesiar di Lombok Tengah mulai disosialisasikan
Rabu, 22 Mei 2024 12:34
RSUD NTB siap terapkan KRIS untuk layani pasien rawat inap
Kamis, 16 Mei 2024 21:11
Sebanyak 269 juta masyarakat terlindungi Program JKN
Minggu, 7 April 2024 9:20
Total kepesertaan JKN pada 2023 sebesar 95,77 persen
Rabu, 27 Maret 2024 21:29