Dubes Australia nilai hubungan antar masyarakat sangat penting

id Kedubes Australia,konser musik,Notes of Friendship,Ananda Sukarlan,Mariska Setiawan

Dubes Australia nilai hubungan antar masyarakat sangat penting

(kiri-kanan): Managing Director Melbourne Symphony Orchestra Sophie Galaise, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams, pianis Ananda Sukarlan, penyanyi sopran Mariska Setiawan dalam konser musik “Notes of Friendship: Simfoni Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia ke-75 Tahun” yang diadakan oleh Kedubes Australia di Jakarta, Kamis (4/7/2024). (ANTARA/Cindy Frishanti)

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams menilai hubungan yang paling penting antara Australia dan Indonesia adalah hubungan antar masyarakat kedua negara.
 

“Untuk saya sebagai duta besar, hubungan antara Australia dan Indonesia yang penting sekali itu hubungan antara orang, orang ke orang,” kata Dubes Williams, Kamis.

Dubes Williams menyampaikan hal tersebut pada konser “Notes of Friendship”, sebuah acara kolaborasi musik untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Australia yang diselenggarakan di Jakarta.

Williams menekankan bahwa pada dasarnya hubungan antara Indonesia dan Australia didukung oleh pemahaman antar manusia.

“Jadi tahun ini sebagai bagian dari 75 tahun, kita merayakan makanan, kita merayakan musik, kita merayakan sinema, kita merayakan alumni, dan kita merayakan seni dengan mural di Taman Ismail Marzuki,” lanjut Dubes Williams.

Pada kesempatan yang sama, Managing Director Melbourne Symphony Orchestra (MSO) Sophie Galaise menyampaikan rasa senangnya untuk bisa melakukan kolaborasi musik dengan tema “Notes of Friendship”.

“Saya yakin ini akan menjadi malam yang fantastis dengan musik yang indah,” kata Galaise.

Sementara itu, pianis Ananda Sukarlan mengatakan bahwa dirinya merasa terhormat untuk melakukan kolaborasi musik dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Australia.

“Kami merasa terhormat sekali, diberi tanggung jawab yang besar untuk merayakan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik antar dua negara,” kata Ananda.

Ananda menyampaikan bahwa dirinya menciptakan karya musik berdasarkan dua penyair dari Australia, dan berharap karya musik tersebut bisa dinyanyikan oleh banyak orang. Judul karya musik tersebut adalah “Two Australian Songs” yang terinspirasi dari puisi dari penyair Australia bernama Judith Wright dan Henry Lawson.

Baca juga: Clever Moose pernah terpisah sebelum menggelar konser di Malaysia
Baca juga: Grup musik Xdinary Heroes bawakan lagu "Hellevator" dan "Shoot Me"

Selain itu, Ananda juga mengatakan ada karya musik yang sudah dia tulis sebelumnya, berjudul “I Wish Matilda had Waltzed to Minang”.

“Jadi ada lagu ‘Kampuang nan Jauah di Mato’ sama ‘Waltzing Matilda’, saya gabung jadi satu,” ujar Ananda, menambahkan bahwa karya musik tersebut bukanlah “tambal-sulam”, melainkan memang musik yang digabung jadi satu.

“Jadi tangan kirinya main ‘Waltzing Matilda’, tangan kanannya main ‘Kampuang nan Jauah di Mato, dan sebaliknya,” tambah pianis tersebut.

Dia mengatakan bahwa karya musik tersebut untuk menunjukkan bahwa Indonesia dan Australia bisa saling terkait satu sama lain melalui musik. Kedutaan Besar Australia di Jakarta mengadakan konser musik “Notes of Friendship: Simfoni Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia ke-75 Tahun” dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Konser tersebut menampilkan pertunjukan musik oleh String Quartet Melbourne Symphony Orchestra berkolaborasi dengan pianis Ananda Sukarlan dan penyanyi sopran Mariska Setiawan.

Pianis Ananda Sukarlan dan penyanyi sopran Mariska Setiawan berkolaborasi dengan String Quartet Melbourne Symphony Orchestra dalam konser musik “Notes of Friendship: Simfoni Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia ke-75 Tahun” yang diadakan oleh Kedubes Australia di Jakarta, Kamis (4/7/2024). (ANTARA/Cindy Frishanti)