Lokasi Karaoke PKL Udayana Diubah Jadi Musala

id Karaoke Jadi Musala

Lokasi Karaoke PKL Udayana Diubah Jadi Musala

Taman kota di sepanjang Jalan Udayana, Kota Mataram, NTB. (mataram.go.id)

"Musala yang kita bangun ini menjadi musala kedua di Taman Udayana"
Mataram (Antaranews NTB)- Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, membangun musala di Taman Udayana dengan menggeser lapak "karaoke" di kawasan tersebut.

"Musala yang kita bangun ini menjadi musala kedua di Taman Udayana, untuk mendekatkan masyarakat yang sedang berada di taman bagian ujung utara," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Senin.

Kemal mengakui, untuk membangun musala tersebut pihaknya menggeser empat lapak pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini membuka usaha "karaoke".

Pasalnya, selama ini pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin pemanfaatan lapak PKL menjadi tempat "karaoke", meskipun secara terbuka, karena hal itu dapat menyalahi ketantuan pemanfaatan lapak.

"Jadi empat PKL sudah kita minta pindah dan mencari lapak lain. Sementara lokasi mereka kini kita jadikan sebagai tempat mengaji bukan bernyanyi," katanya.

Menurutnya, ukuran bangunan inti musala ini sekitar 10 x 10 meter, tapi lahan yang disiapkan seluas lima are sehingga menjadi musala terluas diantara musala taman-taman aktif lainnya di kota itu.

Ke depan, musala tersebut akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan keagaman, terutama pada malam Jumat dimana semua PKL di Udayana tidak diizinkan berjualan.

"Kami berharap pada malam Jumat, musala ini dimanfaatkan untuk kegiatan yasinan dan bisa juga menjadi tempat belajar Al Aquran," katanya.

Lebih jauh Kemal mengatakan, pembangunan musala di bagian ujung utara merupakan masukan dari PKL dan pengunjung sebab Jalan Udayanan dengan panjang sekitar dua kilometer itu hanya memiliki satu musala di tengah bagian barat.

Sementara, pengunjung dan pedagang yang berada di Taman Udayana ujung utara mereka harus berjalan jauh ketika kendak ke musala. Karena itulah, pembangunan musala ini dinilai perlu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menyinggung tentang anggaran pembangunan, Kemal, mengatakan pembangunan musala tersebut merupakan kerja sama dengan pihak ketiga. (*)