Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tenggara Barat dan PT PLN (Persero) bersinergi memanfaatkan limbah batu bara fly ash dan bottom ash (FABA) sisa pembakaran pembangkit listrik tenaga uap.
Pelaksana harian Kepala Disperin NTB Lalu Luthfi, di Mataram, Selasa, menjelaskan kerja sama tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendorong pengembangan industri ramah lingkungan di NTB.
"Dukungan dari PLN NTB sangat penting untuk memanfaatkan potensi FABA secara optimal, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, dan mempersiapkan NTB sebagai tuan rumah Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang sukses," katanya.
Ia mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan PLN dalam bentuk bimbingan teknis mengenai produksi dan kewirausahaan batako berbasis limbah batu bara FABA.
Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan beberapa Waktu lalu. Sebanyak sebanyak 17 orang dari beberapa kabupaten/kota di Pulau Lombok, NTB, dilibatkan sebagai peserta.
Lalu Luthfi menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian menuju acara puncak BBI yang akan digelar di NTB, pada Desember 2024.
"BBI adalah program tahunan Kementerian Perindustrian yang bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap hasil karya anak bangsa," ujarnya.
Sementara itu, Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Sigit Suharjono, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung program-program berfokus pada pemanfaatan limbah industri.
"Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pengelolaan limbah FABA," katanya.
Ia mengatakan dengan diselenggarakannya bimbingan teknis tersebut, akan tercipta sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam mengembangkan industri ramah lingkungan dan berkelanjutan di NTB.
"Kerja sama pelatihan pemanfaatan limbah batu bara juga menjadi momentum penting dalam menyukseskan acara puncak BBI, yang diharapkan dapat mengangkat potensi lokal dan meningkatkan kebanggaan terhadap produk buatan Indonesia," ucap Sigit.