Helikopter antikapal selam evakuasi korban bencana

id Squadron udara,Antikapal selam,Puspenerbal,Mnek 2018,Kri makassar

Helikopter antikapal selam evakuasi korban bencana

Helikopter antikapal selam AS-565 MBe Panther yang diperankan Tim Squadron Udara 400 dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) lepas landas dari helipad KRI Makassar 590 di Laut Bali, Rabu (9/5). (Foto Antaranews NTB/Sadim)

Dari pusat kendali disini, langsung menanggapinya dengan mengirim tim medis dan SAR menggunakan helikopter antikapal selam AS-565 MBe Panther
Laut Bali, (Antaranews NTB) - Helikopter antikapal selam AS-565 MBe Panther yang diperankan Tim Squadron Udara 400 dari Pusat Penerbangan TNI AL tampil dalam kegiatan MNEK 2018, salah satunya dengan ikut dalam fase latihan mengevakuasi korban bencana di laut.

Kepala Dinas Penerangan Armada RI Kawasan Timur (Kadispen Armatim) Letkol Laut Suratno kepada wartawan di KRI Makassar, Rabu, mengatakan, latihan evakuasi korban bencana di laut dilaksanakan bersama tim angkatan laut dari Pakistan, Prancis, Malaysia, Korea Selatan dan Republik Rakyat Tiongkok.

"Jadi tim angkatan laut dari beberapa negara ikut mengambil bagian dalam latihan penyelamatan dan pencarian korban di laut. Kegiatan ini dinamakan `Medical, Search And Rescue (SAR) Exercises`," kata Suratno.

Dalam skenarionya, Tim KRI Tongkol 813 milik TNI AL disimulasikan telah menemukan korban bencana di laut. Karena tidak dapat melakukan evakuasi, Tim KRI Tongkol 813 melaporkan titik koordinat lokasi korban kepada satuan tugas khusus "Human Assistance and Disaster Relief (HADR)" yang tergabung dalam sebuah organisasi penanganan bencana, yakni Multilateral Corporation Center (MCC).

"Dalam satgas ini dilakukan `Maritime Interdiction Operations Quick Response`, pengambilan sebuah kesepakatan," ujarnya.

Melalui Satgas Khusus HADR, gabungan angkatan laut dari 36 negara peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018, yang berada di pusat kendali KRI Makassar 590, sepakat untuk menerjunkan armada terbang angkatan Laut dari Pakistan.

"Untuk memastikan keberadaan dari korban, angkatan laut dari Pakistan membantu dengan menurunkan pesawat patroli maritim Lockheed P-3C Orion," kata Suratno.

Setelah mengecek lokasi dan memastikan keberadaan korban, tim pesawat patroli maritim Lockheed P-3C Orion langsung menyampaikan informasinya ke pusat kendali di KRI Makassar 590.

"Dari pusat kendali disini, langsung menanggapinya dengan mengirim tim medis dan SAR menggunakan helikopter antikapal selam AS-565 MBe Panther," katanya.

Berangkat dari KRI Makassar 590, helikopter antikapal selam AS-565 MBe Panther melakukan aksi penyelamatan korban. Setelah berhasil diselamatkan, korban di evakuasi ke Kapal Diraja Sri Indera Sakti 1503 milik Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM).

"Korban diturunkan disana (Kapal Diraja Sri Indera Sakti 1503) dan langsung diberikan pertolongan medis," ujar Suratno.

Giat latihan yang sama juga dilaksanakan di France Ship Dixmude L9015 (kapal induk amfibi milik Angkatan Laut "Marine Nationale" Prancis. Helikopter antikapal selam AS-565 MBe Panther milik TNI AL merapat ke kapal Prancis dan melaksanakan latihan evakuasi korban bencana.

"Aksi penyelamatannya sama, berangkat dari kapal Prancis, evakuasi korban di laut dan langsung dibawa ke kapal Malaysia," ujarnya.(*)