Layani Ramadan dan Idul Fitri, Telkomsel Bangun 12.000 BTS Multi-band LTE

id RAFI Telkomsel,Bagi Takjil

Layani Ramadan dan Idul Fitri, Telkomsel Bangun 12.000 BTS Multi-band LTE

(kiri-kanan) - VP Network Operation Management Telkomsel Andrias Indra, Direktur Network Bob Apriawan, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Sales Sukardi Silalahi dan EVP Area Jawa Bali Agus Setia Budi saat memberikan penjelasan mengenai kesiapan layanan dan jaringan Telkomsel dalam menyambut momen Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB. (Foto Antaranews NTB/ist)

Sejak jauh-jauh hari Telkomsel menggelar berbagai persiapan dari sisi infrastruktur maupun produk dan layanan
     Mataram (Antaranews NTB) - Dalam upaya memberikan kenyamanan berkomunikasi bagi pelanggan pada periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) tahun ini, Telkomsel telah meningkatkan seluruh elemen jaringan di titik-titik strategis jalur mudik dan pusat-pusat keramaian publik.

     Secara khusus, Telkomsel membangun 12.000 base transceiver station (BTS) multi-band Long Term Evolution (LTE) di seluruh Indonesia untuk menghadirkan layanan yang berkualitas dengan kapasitas yang memadai.

     Periode RAFI merupakan momen spesial bagi masyarakat Indonesia. Jutaan orang melakukan ibadah puasa Ramadan dan ritual pulang kampung halaman pada saat Idul Fitri yang dikenal dengan mudik. Selain mudik, masyarakat Indonesia juga memanfaatkan periode tersebut untuk berlibur bersama keluarga dan kerabat.

     Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, bagi Telkomsel, periode RAFI menjadi momentum yang istimewa, di mana keandalan jaringan dan layanan Telkomsel yang sesungguhnya diuji.

     "Pada periode tersebut, umumnya penggunaan layanan komunikasi lebih tinggi dibanding hari biasa. Untuk itu, sejak jauh-jauh hari Telkomsel menggelar berbagai persiapan dari sisi infrastruktur maupun produk dan layanan agar pelanggan tetap bisa menikmati layanan dengan nyaman pada saat periode RAFI," katanya.

     Pada RAFI tahun ini, Telkomsel memperkirakan terjadi lonjakan trafik layanan data sebesar 40 persen dibandingkan hari normal, bahkan sekitar 137 persen jika dibandingkan periode RAFI tahun 2017.

     Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena perilaku komunikasi pemudik maupun wisatawan di Indonesia kini didominasi penggunaan layanan data. Tingginya penggunaan layanan data antara lain dipicu seringnya pelanggan mengunggah foto dan video aktivitas di lokasi mudik dan wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan.

     Di samping itu, pelanggan juga memanfaatkan layanan data untuk mengakses berbagai informasi dan direktori kuliner, penginapan, dan beragam aktivitas seni dan budaya yang bisa dilakukan di lokasi mudik dan wisata, serta menikmati berbagai layanan hiburan digital, seperti video, musik, dan games.

     Di sisi lain, trafik layanan suara diperkirakan akan turun sekitar 8%-9% dibanding hari normal, sedangkan trafik layanan SMS cenderung stagnan, tidak mengalami perubahan yang signifikan dibanding hari biasa.

     Hal ini sudah diprediksi sebelumnya, mengingat perilaku pelanggan yang kini semakin fasih dan intensif dalam menggunakan berbagai aplikasi dan layanan digital, yang mengakibatkan turunnya intensitas penggunaan layanan suara maupun layanan SMS.

     "Kualitas jaringan merupakan prioritas utama kami dalam mengantisipasi tingginya penggunaan layanan komunikasi pada periode RAFI.  Dengan mengimplementasikan 12.000 BTS 4G di seluruh pita frekuensi, kami menjamin pelanggan dapat menikmati pengalaman menggunakan layanan broadband secara optimal dan prima," jelas Ririek.

     Dari 12.000 BTS 4G tersebut, 26 persen di antaranya menggunakan frekuensi 2.300 MHz, 8% di pita frekuensi 2.100 MHz, 60 persen di pita frekuensi 1.800 MHz, dan 5 persen di pita frekuensi 900 MHz.

     Pita frekuensi 1.800 MHz merupakan pita frekuensi utama untuk menggelar layanan LTE. Pita frekuensi 900 MHz difokuskan untuk melayani wilayah-wilayah tidak padat penduduk yang dapat menghasilkan jangkauan layanan lebih luas. Pita frekuensi 2.100 MHz dimanfaatkan untuk menghadirkan layanan tambahan LTE.

     Sementara pita frekuensi 2.300 MHz dimaksimalkan sebagai solusi layanan di wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

     Di samping membangun belasan ribu BTS 4G di seluruh pita frekuensi, Telkomsel juga menambah kapasitas jaringan pada 579 BTS 4G, mengoperasikan 73 mobile BTS, menambah kapasitas gateway internet 66 persen dari kapasitas existing menjadi 3.288 Gbps, menambah kapasitas sistem IT untuk layanan, dan menambah kapasitas layanan isi ulang pulsa.

     Jalan tol yang merupakan jalur utama yang selalu padat saat mudik juga menjadi fokus pengamanan jaringan Telkomsel. 16 ruas tol utama di Sumatra dan Jawa, termasuk 12 ruas tol baru, sudah dilayani 2.226 BTS, termasuk 666 BTS 4G.

     Untuk memastikan kenyamanan berkomunikasi pelanggan, Telkomsel telah menggelar drive test rutin di berbagai titik dengan kepadatan trafik komunikasi tertinggi dengan total jarak tempuh lebih dari 10.000 kilometer.

     Ada pun parameter pengukuran yang digunakan adalah kekuatan daya pancar dan daya terima handset (Coverage), tingkat kesuksesan akses jaringan (Call Setup Success Rate/CSSR), tingkat kontinuitas panggilan (Call Completion Success Rate/CCSR), lamanya waktu pembangunan panggilan (Call Setup Time/CST), kualitas suara (Mean Opinion Score/MOS), dan kecepatan akses data (Data Throughput).

     Secara umum drive test yang dilakukan memberikan hasil yang baik, di mana angka rata-rata CSSR 99,30 persen, CCSR 99,38 persen, CST 6,42 detik, MOS 94,19 persen, Data Throughput 8.779 kbps.

     Dari sisi produk dan layanan, Telkomsel berupaya menjaga ketersediaan kartu perdana dan layanan isi ulang pulsa sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang biasanya meningkat pada periode RAFI.

     Telkomsel juga menggelar posko layanan di 772 titik strategis di jalur mudik dan lokasi wisata utama (point of interest), yang meliputi Bandar Udara, Terminal Bus, Stasiun Kereta, Dermaga, Rumah Sakit, Area Padat Populasi, Pasar Tradisional, dan Mal.

     Selain itu, seluruh kanal pelayanan existing Telkomsel juga bersiaga melayani pelanggan, di antaranya 83 GraPARI Telkomsel Siaga dan 349 GraPARI Mitra Siaga, 761 Mobile GraPARI yang terdiri dari 592 armada mobil dan 169 armada motor, 98 unit layanan digital self-service MyGraPARI, 359 kantor pelayanan mitra distributor, dan 3.779 Outlet Siaga.

     Pelanggan dan masyarakat juga dapat memperoleh informasi produk, fitur, serta layanan Telkomsel dengan menghubungi Call Center 188 atau mengakses kanal digital Telkomsel, mulai dari website telkomsel.com, aplikasi myTelkomsel, layanan GraPARI Virtual (virtual assistance melalui LINE, Facebook Messenger, Telegram), e-mail cs@telkomsel.co.id, serta akun Facebook dan Twitter Telkomsel.

     Di samping itu, Telkomsel pun mengadakan berbagai program spesial bagi pelanggan berupa penukaran Telkomsel POIN dan aktivasi layanan berhadiah spesial, pameran penjualan paket bundling Ramadan Fair di 13 kota, serta program mudik bareng. Pelanggan juga dapat menikmati beragam layanan spesial RAFI berupa paket layanan data, suara, dan SMS; layanan digital lifestyle; TCASH; digital advertising; serta mobile banking.

     Kenyamanan pelanggan Telkomsel dalam berkomunikasi di periode RAFI 2018 didukung lebih dari 167.000 BTS di seluruh Indonesia, termasuk lebih dari 35.000 BTS 4G untuk memaksimalkan penggunaan layanan data.

 
                     Bantuan Kurma dan Kencleng Digital

      Di sela-sela menyiagakan jaringan dan layanan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, Telkomsel juga menyerahkan bantuan berupa 500 kilogram sebagai ta’jil bagi masyarakat yang berbuka puasa di Masjid Agung Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

     Bantuan kurma ini merupakan bagian dari bantuan berbagi ta’jil sebesar 23 ton kurma yang diserahkan kepada 15 masjid di berbagai daerah di Indonesia.

     Pada saat yang sama, Telkomsel juga menyerahkan bantuan operasional bagi masjid raya tersebut sebesar Rp50 juta serta memberikan fasilitas "kencleng digital" dalam bentuk QR code uang elektronik TCASH yang menggantikan fungsi kotak amal.

     "Kencleng digital" tersebut diharapkan mempermudah jamaah dalam menyampaikan infaq bagi kebaikan masjid dan masyarakat di sekitar lingkungan masjid. (*)