Mataram (Antaranews NTB) - Juru bicara tim pemenangan pasangan calon Gubernur TGH Ahyar Abduh dan Wakil Gubernur H Mori Hanafi (Ahyar-Mori), Suaeb Qury membantah jika sejumlah tim kampanye dan relawan pasangan tersebut eksodus mengalihkan dukungan ke pasangan calon lain, yakni H Moh Suhaili FT dan H Muhammad Amin.
"Sehubungan dengan beredarnya berita dan informasi tentang keluarnya tim Ahyar-Mori dan menyeberang ke paslon lain, adalah tidak benar, bohong dan mengada-ngada," ujar Suaeb Qury di Mataram, Rabu.
Ia menegaskan, tim pemenangan pasangan calon nomor urut dua TGH Ahyar Abduh dan H Mori Hanafi tetap solid dan utuh berjuang memenangkan Ahyar-Mori menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018-2023.
"Informasi palsu yang beredar itu dibuat oleh oknum pendukung dari paslon lain untuk memecah belah tim pemenangan Ahyar-Mori, yang selama ini selalu solid berjuang memenangkan paslon nomor urut dua TGH Ahyar Abduh dan H Mori Hanafi," tegasnya.
Suaeb Qury, mengatakan bukti soliditas ditunjukkan dan dibuktikan dengan semakin gencarnya dukungan kepada Ahyar-Mori, baik dari tokoh-tokoh masyarakat, tuan guru dan tokoh-tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan berpengaruh, yang tersebar merata di seluruh wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terhadap pasangan tersebut.
"Disebarnya informasi palsu itu menunjukkan adanya kekhawatiran dan kepanikan yang luar biasa di tim pemenangan paslon lain terhadap kinerja tim pemenangan Ahyar-Mori," jelasnya.
Kekhawatiran calon lain tersebut, menurutnya, ditunjukkan dengan munculnya berbagai rilis survei palsu yang dikeluarkan oleh oknum tim pemenangan pasangan calon lain, yang sebagian besar menempatkan pasangan calon nomor urut 2 berada di posisi terbawah dengan nilai angka yang tidak realistis.
Karena itu, berbagai informasi palsu yang dikeluarkan tersebut, menurutnya, adalah bentuk kebohongan publik, yang menunjukkan kualitas kepemimpinan pasangan calon yang didukungnya terhadap masyarakat.
"Semoga proses pemilihan kepala daerah di NTB berlangsung dengan damai, jujur, dan berintegritas, sehingga menghasilkan pemimpin yang mengayomi untuk semua masyarakat NTB," ujarnya, berharap.
Sebelumnya, tim pemengan Ahyar-Mori di Kecamatan Sakra, Sakra Timur dan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur menyatakan mengalihkan dukungan ke pasangan nomor urut satu H Moh Suhaili FT dan H Muhammad Amin (Suhaili-Amin).
Pernyataan sikap eks-tim pemenangan Ahyar-Mori dideklarasikan dalam sebuah pertemuan di posko induk Suhaili-Amin di Dusun Bodak, Desa Montong Terep, Kecamatan Praya, Selasa (19/6) malam.
Eks-koordinator pemenangan Ahyar-Mori Dapil dua Lombok Timur, Lalu Mutawalli menegaskan, terdapat beberapa hal yang membuat dirinya dan barisan relawan yang lain memilih berlabuh ke Suhaili-Amin.
"Selama tiga bulan terakhir kami tidak bergerak meski menjadi koordinator di Dapil dua Lombok Timur. Itu karena kami tidak sepaham dengan konsep gerakan dan konsep perjuangan," tegas Lalu Mutawalli di Bodak.
Tidak itu saja, Mutawalli dan tim pemenangan lainnya di dapil dua merasa diabaikan oleh kandidat yang sebelumnya mereka dukung. Apalagi gerakan pemenangan di dapil dua tidak ditunjang dengan komunikasi yang baik oleh tim pusat dan tim kabupaten di daerah tersebut.
"Kita melihat pasangan (Suhaili-Amin, red) membangun komunikasi politik yang baik dengan tim pemenangan maupun dengan masyarakat. Bahkan tidak kalah penting, pasangan Suhaili-Amin memiliki kans menang paling besar berdasarkan hasil survey sejumlah lembaga profesional," tegasnya. (*)