Gaza City (ANTARA) - Kelompok Hamas meminta masyarakat internasional dan PBB untuk melindungi warga sipil Palestina, juga berupaya menghentikan kejahatan brutal Israel terhadap mereka.
"Pelanggaran yang dilakukan penjajah Israel terus berlanjut dengan dukungan dari Washington dan negara-negara Barat, yang memberikan perlindungan bagi pemerintah ekstremis untuk melanjutkan genosida," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Sabtu (17/8).
Hamas mengatakan bahwa Israel terus menjadikan warga sipil tak bersenjata sebagai target serangan, terutama di Gaza tengah, yang merupakan pusat pengungsian utama bagi ratusan ribu orang dari utara dan selatan daerah kantong Palestina itu.
Baca juga: Jusuf Kalla membahas kondisi terkini Palestina bersama Hamas
Baca juga: perpecahan faksi di Palestina
Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 40.000 warga Palestina di Gaza, sejak Hamas melancarkan serangan sejak 7 Oktober tahun lalu.
Sejak itu, sebagian besar warga Gaza telah mengungsi beberapa kali dan sebagian besar wilayah itu hancur menjadi puing-puing.
"Tentara pendudukan menargetkan warga sipil tak bersenjata dengan mengeluarkan perintah pengungsian baru, selain melakukan pembantaian mengerikan terhadap banyak keluarga. Baru-baru ini, puluhan martir gugur, termasuk seluruh keluarga yang terdiri dari 16 anggota, yang sebagian besar adalah anak-anak," ujar Hamas.
Sebelumnya, tentara Israel dilaporkan membunuh satu keluarga yang terdiri dari 16 warga Palestina, dalam serangan udara di rumah mereka di daerah Al-Zawaida, Jalur Gaza bagian tengah.
Sumber: Anadolu-OANA
Berita Terkait
Liga Arab dan OKI mendukung Palestina
Minggu, 6 Oktober 2024 19:06
Sekjen PBB Guterres resmi dilarang rezim Zionis
Kamis, 3 Oktober 2024 8:12
Gaza adalah lingkungan terburuk bagi pekerja kemanusiaan
Kamis, 26 September 2024 6:08
Serangan ledakan pager belum pernah terjadi sebelumnya
Minggu, 22 September 2024 5:03
AS mengajukan versi final perjanjian gencatan senjata Jalur Gaza
Senin, 2 September 2024 9:17
Inggris dan Jerman berharap ada kemajuan negosiasi Israel-Hamas
Kamis, 29 Agustus 2024 6:26
Genosida Israel di Gaza paling mengerikan di era modern
Rabu, 28 Agustus 2024 4:57
Qatar, Mesir peringatkan AS
Kamis, 22 Agustus 2024 5:44