Jakarta (ANTARA) - Ekonom Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Ernoiz Antriyandarti mengatakan implementasi pertanian organik dalam sistem tata pertanian nasional, secara langsung bisa mengakselerasi pemajuan industri agro, mengingat produk yang dihasilkan dari sistem ini lebih sehat.
"Pertanian organik menghasilkan produk pertanian yang lebih aman untuk dikonsumsi, sehingga dapat memajukan agroindustri," kata dia di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, melalui penerapan skema pertanian organik, masyarakat disuguhkan dengan diversifikasi produk industri agro yang berkualitas, karena sistem bercocok tanam ini menggunakan input alami, seperti pupuk organik dan pestisida organik, serta tidak menggunakan bahan kimia sintesis.
Ia mengatakan konsep pertanian ini juga dapat memastikan produksi pangan yang berkelanjutan dan aman, serta menjaga keseimbangan ekosistem untuk generasi mendatang.
Selain itu, Ernoiz mengatakan dampak positif berkelanjutan (multiplier effect) yang dirasakan bagi para pengusaha di sektor agro bila menerapkan skema pertanian organik yakni pengurangan biaya produksi, nilai tambah produk (hilirisasi), serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Oleh karena itu, menurut dia, guna merealisasikan hal ini, perlu dukungan dan insentif yang dilakukan oleh pemerintah, seperti edukasi dan pelatihan, kerja sama dengan sektor swasta, pengembangan pasar lokal, serta peningkatan infrastruktur pendukung.
Baca juga: Program makan bergizi tumbuhkan agro industri di perdesaan
Baca juga: Upaya membangun industri agro yang menyejahterakan petani
"Membangun fasilitas pengolahan dan distribusi yang khusus untuk produk organik, serta memastikan adanya rantai pasokan yang efisien untuk input organik seperti pupuk dan pestisida alami," katanya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bahwa pada tahun 2023 industri makanan dan minuman yang termasuk dalam industri agro berkontribusi 39,10 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) industri nonmigas dan 6,55 persen terhadap PDB nasional.
Sektor tersebut juga mencatatkan neraca dagang positif sebesar 25,21 miliar dolar AS dengan nilai ekspor di tahun 2023 mencapai 41,70 miliar dolar AS dan impor sebesar 16,49 miliar dolar AS. Sementara untuk investasi di sektor ini, terus tumbuh dengan perkembangan realisasi investasi mencapai Rp85,10 triliun pada tahun 2023.