Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menegaskan langkah proteksionis Kanada yang akan menetapkan peningkatan tarif impor mobil listrik (electric vehicle atau EV) dari China hingga 100 persen, akan mengganggu hubungan dagang kedua negara.
"Langkah proteksionis yang khas tersebut mengganggu hubungan perdagangan China-Kanada, merugikan kepentingan perusahaan dan konsumen Kanada dan tidak banyak membantu proses transisi hijau Kanada serta upaya global untuk menanggapi perubahan iklim," kata Lin Jian dalam konferensi pers, di Beijing, China pada Selasa (27/8).
Kanada pada Senin (26/8) mengumumkan bahwa negara tersebut mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) yang mengenakan tarif impor 100 persen terhadap kendaraan listrik (EV) asal China, ditambah tarif impor 25 persen untuk baja dan aluminium asal Tiongkok.
Bea impor yang akan berlaku mulai 1 Oktober 2024 tersebut, juga termasuk untuk semua EV merek Tesla yang dibuat di China.
"Saya tegaskan bahwa langkah Kanada mengabaikan fakta, tidak menghormati aturan WTO dan bertentangan dengan tren historis. China menyesalkan dan menentang hal ini," ujar Lin Jian.
Subsidi, kata Lin Jian, tidak menghasilkan daya saing industri.
"Proteksionisme tidak melindungi apa pun kecuali keterbelakangan dengan masa depan sebagai dampak yang harus dibayar," kata Lin Jian pula.
Lin Jian mengatakan perkembangan pesat industri EV di China merupakan hasil dari inovasi teknologi yang terus-menerus, rantai pasok yang mapan dan persaingan pasar penuh.
"Inilah yang terjadi ketika keunggulan komparatif kami memberikan apa yang dibutuhkan pasar. China mendesak Kanada untuk menghormati fakta, mematuhi aturan WTO, segera memperbaiki kekeliruan kebijakan itu dan berhenti mempolitisasi masalah perdagangan," kata Lin Jian pula.
China, menurut Lin Jian, akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pemerintahannya bertindak untuk melawan apa yang disebut sebagai "kebijakan kelebihan kapasitas yang disengaja dan diarahkan" oleh Pemerintah China.
Ia juga menambahkan Kanada akan terus bekerja sama dengan AS dan sekutu lainnya untuk memastikan dunia tidak terkena dampak "persaingan tidak adil" yang tidak berpihak pada pasar seperti yang dilakukan China.
Kanada, menurut Trudeau, juga sedang mempertimbangkan tindakan sejenis terhadap "chip" dan panel surya. Pengenaan tarif tersebut akan ditinjau satu tahun sejak tanggal pemberlakuan dan dapat diperpanjang atau ditambah dengan langkah-langkah lanjutan.
Baca juga: Pemerintah China klaim kebijakan bebas visa mendorong 17 juta turis asing
Baca juga: Pemerintah Indonesia akan buka konsulat jenderal di Chengdu
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pada Mei 2024 mengumumkan penggandaan tarif EV China menjadi 100 persen, bea masuk untuk semikonduktor dan panel surya sebesar 50 persen dan tarif baru baterai ion-litium sebesar 25 persen serta barang-barang strategis lain termasuk baja untuk melindungi perusahaan domestik dari apa yang disebut kelebihan produksi China.
Sedangkan Uni Eropa (UE) pada 20 Agustus 2024 mengumumkan rencananya untuk mengenakan bea impor selama 5 tahun maksimum hingga 36,3 persen terhadap EV China, kecuali jika negara tersebut dapat menawarkan solusi alternatif atas sengketa dagang terkait subsidi negara.
Kanada diketahui "hanya" mengenakan tarif impor 6,1 persen terhadap EV dari China. Impor EV dari China ke pelabuhan terbesar di Kanada, Vancouver, mencapai 44.356 pada 2023 atau melonjak 460 persen.
Berita Terkait
KPK wanti-wanti pemda terkait TKA terlibat tambang ilegal
Kamis, 3 Oktober 2024 18:35
Berikut nama-nama 27 pemain yang dipanggil Shin Tae-Young untuk hadapi Bahrain dan China
Rabu, 2 Oktober 2024 10:42
Kemenlu sosialisasikan Kartu Diaspora ke WNI
Selasa, 1 Oktober 2024 7:27
Saat menempuh perjalanan, jangan berhenti di tengah jalan
Selasa, 1 Oktober 2024 7:15
Presiden Xi tegaskan Taiwan adalah bagian China
Selasa, 1 Oktober 2024 5:55
Pemerintah China tegaskan dukungan bagi Palestina merdeka
Minggu, 29 September 2024 16:42
Timnas Honor of Kings Indonesia capaiposisi empat besar di CAEC 2024
Jumat, 27 September 2024 19:02
China mendesak kapal militer Jepang tak lintasi Selat Taiwan
Jumat, 27 September 2024 6:49