Beijing (ANTARA) - Pemerintah China menyebut kebijakan bebas visa untuk lebih dari 160 negara berhasil meningkatkan jumlah wisatawan asing ke negara tersebut hingga 17 juta orang datang ke China dalam tujuh bulan terakhir.
"Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, China menerima lebih dari 17 juta wisatawan asing, naik 129,9 persen dari tahun lalu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers, di Beijing, Selasa (27/8).
Hingga saat ini, China sudah menerapkan kebijakan bebas visa kepada lebih dari 160 negara dalam berbagai bentuk, beberapa di antaranya adalah kebijakan bebas visa timbal balik, namun sebagian adalah bebas visa unilateral (satu pihak).
"Ada lebih dari 6.300 penerbangan penumpang internasional setiap minggu, naik hampir 10 persen dibandingkan dengan akhir Juni 2024. Semua angka ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari teman-teman asing untuk bepergian ke China," kata Lin Jian.
China, ungkap Lin Jian, telah meluncurkan kebijakan bebas visa masuk selama 15 hari untuk 15 negara sebagai uji coba, bebas visa dua pihak dengan enam negara lain termasuk Singapura dan Thailand, memperluas cakupan kebijakan bebas visa untuk transit selama 144 jam di 37 pelabuhan dari 54 negara, dan terus meningkatkan layanan pembayaran.
"Kebijakan dan langkah China untuk memfasilitasi kunjungan telah mendatangkan pengunjung asing ke China. Kebijakan dan langkah ini mendekatkan China dengan dunia dan menunjukkan tekad kami untuk lebih membuka diri," ujar Lin Jian.
Terbaru, Pemerintah China memberlakukan kebijakan bebas visa bagi pemegang paspor Selandia Baru, Australia, dan Polandia yang ingin datang ke negeri Tirai Bambu tersebut.
Penerapan bebas visa tersebut berlaku efektif mulai 1 Juli 2024 hingga 31 Desember 2025.
Pemberian fasilitas bebas visa tersebut diterapkan pasca-kunjungan kenegaraan Perdana Menteri China Li Qiang ke Selandia Baru dan Australia pada 13-17 Juni 2024 untuk bertemu PM Selandia Baru Christopher Luxon dan PM Australia Anthony Albanese.
Baca juga: Pemerintah China tepis tuduhan Filipina "pengganggu perdamaian"
Baca juga: Pemerintah Indonesia akan buka konsulat jenderal di Chengdu
Selain itu, Presiden Polandia Andrzej Duda juga datang ke China untuk bertemu Presiden Xi Jinping pada 22-26 Juni 2024.
Di Asia Tenggara, sudah diberlakukan perjanjian timbal balik bebas visa untuk warga negara Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura selama 30 hari mulai 9 Februari 2024, sementara di Eropa ada bebas visa selama 15 hari bagi warga negara Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Malaysia, Swiss, Irlandia, Hongaria, Austria, Belgia, dan Luksemburg.
Berita Terkait
Presiden tak berani tolak undangan AS dan China karena negara besar
Minggu, 3 November 2024 9:54
BPOM stop sementara peredaran produk latiao asal China menyusul kasus keracunan
Sabtu, 2 November 2024 16:38
China uji coba bebas visa untuk warga pemegang paspor Korsel
Sabtu, 2 November 2024 6:57
Bali masih jadi favorit lokasi syuting film bagi sutradara
Sabtu, 2 November 2024 6:28
KBRI Beijing promosikan lokasi syuting film Tanah Air
Sabtu, 2 November 2024 6:23
Pedagang mutiara Lombok-China bangun kemitraan berbisnis
Kamis, 31 Oktober 2024 4:15
China sebut kunci meredakan pertempuran di Timteng ada di negara besar
Selasa, 29 Oktober 2024 6:34
AS lakukan kegiatan mata-mata tapi malah tuduh negara lain
Selasa, 29 Oktober 2024 6:30