Badung bantu pelestarian adat di Denpasar dengan BKK

id Pemkab Badung ,Dana BKK Badung ,Pemkot Denpasar ,Hibah Badung ,Badung Bali,Badung,Bali,Agama,Budaya,Tradisi,Adat,BKK

Badung bantu pelestarian adat di Denpasar dengan BKK

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta (kanan) saat menyerahkan bantuan dana hibah untuk Kota Denpasar Bali. ANTARA/HO-Humas Pemkab Badung.

Badung, Bali (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Badung Bali memastikan untuk membantu pelestarian adat, agama, tradisi, seni, dan budaya khususnya di wilayah Denpasar, salah satunya melalui pemberian bantuan dana hibah dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
 
“Karena saya masih menjabat hingga Februari 2025, maka di anggaran induk 2025 nanti kami pastikan seluruh sanggar yang ada di Kota Denpasar kami akan bantu sesuai dengan kebutuhannya. Itulah komitmen untuk menjaga adat, agama, tradisi, seni, dan budaya,” kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam keterangannya di Mangupura, Minggu.
 
Ia menjelaskan, bantuan hibah dan BKK itu diberikan karena Kabupaten Badung harus menghormati dan membantu sepenuhnya Kota Denpasar serta sebagai salah satu upaya untuk mempercepat pembangunan.
 
Karena itu, pihaknya juga telah menyerahkan BKK untuk Kota Denpasar sebesar Rp59 miliar lebih, dan dana hibah untuk kelompok masyarakat di Kota Denpasar sebesar Rp24 miliar.
 
“Kalau kami berpikir mengenai Badung, ini kan ibunya Kota Denpasar, maka kami sudah sepatutnya membantu Denpasar dalam mempercepat pembangunan terutama dalam adat, tradisi, seni, dan budaya. Itu wajib sekali kami lestarikan, caranya mudah seperti memberikan bantuan seperti hibah dan BKK,” katanya.
 
Bupati Giri Prasta juga menjelaskan, selain melalui pemberian bantuan pihaknya juga mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk terus menggelorakan semangat patriotisme dalam upaya menjaga tradisi, seni, dan budaya.

Baca juga: Tingkatkan kualitas SDM, Pemkab Lombok Utara dirikan sekolah lansia
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah data PKL di KEK Mandalika jelang MotoGP
 
Selain itu, dirinya meminta kepada masyarakat Badung dan Kota Denpasar agar tidak melupakan sejarah, karena para pahlawan dan para raja mempertahankan wilayahnya sampai titik darah penghabisan, salah satunya melalui peringatan Hari Puputan Badung Ke-118.
 
“Generasi muda harus tetap menjaga tradisi, seni, dan budaya Kota Denpasar karena Denpasar merupakan kota budaya. Denpasar boleh maju tetapi dengan kemajuan Denpasar jangan sampai menggerus akar adat dan budaya kita,” katanya.