Kemenkeu optimistis inflasi September 2024 tetap terjaga

id kemenkeu,inflasi,deflasi,daya beli masyarakat,stabilitas harga,inflasi terjaga

Kemenkeu optimistis inflasi September 2024 tetap terjaga

Ilustrasi - Aktivitas masyarakat di pasar tradisional Bintan Center, Kota Tanjungpinang, Kepri. ANTARA/Ogen

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis inflasi pada September 2024 tetap terjaga, dengan inflasi tercatat sebesar 1,84 persen (year-on-year/yoy) yang masih dalam sasaran pemerintah 2,5±1 persen.

“Terjaganya level inflasi hingga September 2024 diharapkan dapat memberikan sinyal positif akan terjaganya daya beli masyarakat dan stabilitas harga,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu, di Jakarta, Kamis.

Perlambatan masih terus berlanjut sejak April 2024, didorong oleh penurunan sebagian besar harga pangan dan bensin nonsubsidi.

Inflasi harga bergejolak (volatile food) terus melambat menjadi 1,43 persen (yoy) yang didorong oleh melimpahnya stok pangan, terutama cabai merah dan cabai rawit di berbagai daerah karena musim panen.

Harga beras yang bergerak stabil dan panen komoditas hortikultura juga mendorong kembali terjadinya deflasi untuk bulan kelima berturut-turut. “Harga pangan yang terus melandai mendukung terjaganya akses pangan bagi masyarakat,” kata Febrio.

Namun, Pemerintah tetap mewaspadai potensi terjadinya kelebihan pasokan. Selain itu, Pemerintah juga akan terus bersiaga dalam mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan gejolak pada harga pangan. Hal itu dilakukan melalui koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Di sisi lain, inflasi harga diatur pemerintah (administered price) juga tercatat mengalami perlambatan menjadi 1,40 persen (yoy), dipengaruhi oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.

Baca juga: DJBC Kemenkeu menindak 122 aktivitas impor kosmetik ilegal
Baca juga: Kemenkeu tegaskan hanya jasa pengelolaan pada IPL

Berbeda dengan keduanya, inflasi inti tercatat naik menjadi sebesar 2,09 persen (yoy). Kenaikan ini didorong oleh kelompok perawatan pribadi, pendidikan, perumahan, serta rekreasi.

“Inflasi inti yang masih terjaga juga sejalan dengan tren pertumbuhan kredit konsumsi yang masih meningkat, di mana Agustus tercatat sebesar 11,4 persen yoy,” ujar Febrio.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mengumumkan inflasi tahunan mencapai 1,84 persen (yoy) pada September 2024. Sementara inflasi bulanan tercatat sebesar 0,12 persen (month-to-month/mtm) dan inflasi tahun kalender 0,74 persen (year-to-date/ytd).