Pertemuan tersebut diusulkan oleh Irak untuk membahas eskalasi militer Israel terhadap Lebanon, dampak kemanusiaannya, dan cara menyediakan bantuan medis serta makanan bagi warga yang terdampak, menurut laporan kantor berita Mesir MENA.
Negara-negara Liga Arab juga akan mendiskusikan seruan bagi masyarakat internasional "untuk mendukung rakyat Lebanon dan bekerja sama dengan organisasi internasional untuk memberikan bantuan secepat mungkin".
Baca juga: Iran ingin damai, namun akan tanggapi Israel dengan keras
Sejak 23 September 2024, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menargetkan kelompok Hizbullah di Lebanon.
Serangan Israel menewaskan lebih dari 1.100 korban dan melukai lebih dari 2.950 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Baca juga: Technology mastery key to end Palestine conflict: Ex-VP Kalla
Serangan udara tersebut menandai eskalasi lebih lanjut dalam setahun perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal Tel Aviv di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.800 korban sebagai balasan atas serangan kelompok Palestina, Hamas, tahun lalu.
Sedikitnya 1.928 korban tewas, lebih dari 9.200 orang terluka, dan 1,2 juta lainnya mengungsi, menurut otoritas Lebanon.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
Sumber: Anadolu