Yerusalem (ANTARA) - Militer Israel pada Senin (7/10) mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi warga sipil di tiga kota di Jalur Gaza utara. Perintah evakuasi tersebut berbarengan dengan peringatan satu tahun perang genosida Israel di wilayah kantung Palestina itu, yang telah menewaskan hampir 42.000 jiwa, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak tahun lalu.
Juru bicara militer Avichay Adraee, dalam unggahan di akun X nya memerintahkan penduduk Palestina di Beit Hanoun, Jabalia, dan Beit Lahiya untuk meninggalkan rumah-rumah mereka dan bergerak ke arah selatan.
Dia mengatakan Jalan Salah al-Din, yang akan dijadikan jalur aman oleh Israel dari Gaza utara, akan dibuka antara pukul 08.00 pagi hingga 05.00 malam waktu setempat (13.00 hingga 22.00 WIB). Adraee juga memerintahkan penduduk Bani Suheila, al-Mahatta, Sheikh Nasser, dan Ma'an di Khan Younis untuk meninggalkan wilayah tersebut dan menuju al-Mawasi, yang akan dijadikan zona aman oleh tentara Israel di Gaza selatan.
Militer Israel telah berulangkali mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina untuk meninggalkan wilayah mereka di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Para pengamat mengatakan peta wilayah target yang diunggah Adraee selaras dengan rencana yang dirumuskan oleh mantan jenderal Israel.
Rencana tersebut, yang dirilis pada September, menyerukan evakuasi lengkap warga Gaza utara dalam waktu seminggu, diikuti dengan pengepungan di wilayah tersebut untuk memaksa pejuang Palestina di sana menyerah.
Baca juga: AS tawarkan paket kompensasi jika Israel tak serang Iran
Meski pemerintah Israel menyangkal menggunakan rencana tersebut secara resmi, namun media siar publik Israel KAN mengatakan Kabinet Keamanan sedang mempertimbangkan menggunakan skema itu.
Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Baca juga: Israel manfaatkan konflik regional untuk perluas pendudukan
Serangan Israel telah menggusur hampir seluruh penduduk wilayah tersebut di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Presiden AS Biden setujui penjualan senjata AS kepada Israel
Kamis, 28 November 2024 15:28
Negara Arab sambut gencatan senjata Lebanon-Israel
Kamis, 28 November 2024 6:10
Respons dunia terjadinya gencatan senjata Lebanon-Israel
Kamis, 28 November 2024 6:05
China sambut gencatan senjata Israel-Lebanon
Kamis, 28 November 2024 5:44
Surat perintah penangkapan Netanyahu harus diterapkan
Minggu, 24 November 2024 6:16
Indonesia dukung ICC perintahkan tangkap Netanyahu
Sabtu, 23 November 2024 12:24
Veto Amerika di Dewan Keamanan PBB tunjukkan standar ganda
Sabtu, 23 November 2024 5:53
Argentina negara pertama yang tarik pasukannya dari UNIFIL di Lebanon
Rabu, 20 November 2024 13:16