Istanbul (ANTARA) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Israel sengaja menggunakan konflik regional sebagai dalih untuk membenarkan meningkatnya "pendudukan dan perluasan wilayah."
"Seperti di awal abad lalu, rencana licik untuk menggambar batas wilayah kita dengan darah telah dipraktikkan," kata Erdogan, Sabtu (5/10), merujuk pada rencana imperialis pada akhir Perang Dunia I.
Menurut dia, Israel hanya memanfaatkan konfliknya dengan kelompok Hamas Palestina, kelompok Lebanon Hizbullah, Yaman, Suriah, dan Iran sebagai alasan untuk membenarkan kejahatannya.
"Pemerintah Israel muncul dengan pembenaran baru setiap hari untuk melegitimasi kebijakan pendudukan dan invasinya," tutur Erdogan.
Baca juga: Israel finalisasikan keputusan untuk serang Iran
Sementara itu, masih menurut Erdogan, negara-negara Barat mengabaikan tindakan Israel karena rasa bersalah mereka atas peristiwa Holocaust.
Dia meminta para pendukung Israel untuk bertindak "rasional" dan berhenti mendukung kebijakan Tel Aviv.
"Jika tidak, api yang dinyalakan oleh pemerintah Israel yang haus darah tidak hanya akan membakar wilayah ini dan orang-orang yang tinggal di sini, tetapi juga Anda," ujarnya, memperingatkan.
Erdogan juga menggarisbawahi perlawanan Palestina terhadap perlakuan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 atau hampir setahun yang lalu.
Baca juga: Standar ganda melindungi yang bersalah
Tidak ada kejahatan dan kebiadaban yang dapat mematahkan perlawanan rakyat Gaza, katanya.
“Saudara-saudara kita di Gaza telah melawan penjajah Zionis dengan heroik selama 364 hari meskipun menghadapi segala kesulitan,” ujarnya.
Menegaskan kembali posisi Turki, Erdogan mengatakan Ankara akan teguh mendukung Gaza dengan segala cara yang bisa dilakukan.
Baca juga: Liga Arab dan OKI mendukung Palestina
Turki pun tidak pernah ragu untuk mengatakan hal yang sama di pertemuan-pertemuan PBB, seperti yang disampaikannya kepada publik dalam negeri, kata dia.
Turki adalah satu-satunya negara yang menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Israel, katanya.
Erdogan mendesak dunia Islam untuk mengambil langkah-langkah ekonomi dan komersial untuk mencegah agresi Israel.
"Itu lebih dari sekadar pilihan, melainkan kewajiban," ujarnya.
Baca juga: Pejuang Hizbullah cegah tentara Israel masuki wilayah Lebanon
Berita Terkait
Dukungan kemerdekaan Palestina dari Indonesia takkan sirna
Senin, 7 Oktober 2024 10:12
Standar ganda melindungi yang bersalah
Minggu, 6 Oktober 2024 19:09
Liga Arab dan OKI mendukung Palestina
Minggu, 6 Oktober 2024 19:06
PBB serukan perdamaian setop penderitaan di Gaza Palestina
Minggu, 6 Oktober 2024 17:30
Serangan udara Israel di Gaza Palestina tewaskan 14 orang
Minggu, 6 Oktober 2024 17:18
Kecaman dunia terhadap Israel menggema di PBB
Minggu, 6 Oktober 2024 17:11
Koridor aman di Gaza berubah jadi 'koridor kematian'
Sabtu, 5 Oktober 2024 4:47
Platform medsos dituduh menyensor konten Gaza
Sabtu, 5 Oktober 2024 4:04