Sebanyak 3,7 juta anak di Sudan terancam malnutrisi akut

id Anak-anak Sudan,terancam malnutrisi akut,konflik dalam negeri,bantuan internasional

Sebanyak 3,7 juta anak di Sudan terancam malnutrisi akut

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (21/10) menyatakan perubahan iklim, konflik, dan kemiskinan yang terus berlanjut di Afrika membutuhkan tindakan tegas. “Afrika adalah benua penuh harapan. Namun, benua ini menghadapi tantangan yang berakar dalam pada sejarah dan diperparah oleh perubahan iklim, konflik, serta kemiskinan yang terus berlanjut,” ujar Guterres dalam peresmian Africa Hall yang telah direnovasi di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa. /ANTARA/Anadolu/py

Ankara (ANTARA) - Krisis kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan di Sudan semakin memburuk, dan membuat jutaan orang membutuhkan bantuan mendesak, kata PBB, Jumat (25/10).

“Terdapat 3,7 juta anak di bawah lima tahun yang diperkirakan akan menderita malnutrisi akut parah tahun ini dan membutuhkan perawatan penyelamatan jiwa,” demikian pernyataan bersama Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Dana Anak-anak PBB (UNICEF).

“Anak-anak ini sudah lemah akibat kelaparan. Jika tidak segera mendapatkan bantuan, mereka memiliki risiko kematian 11 kali lebih besar akibat penyakit yang dapat dicegah dibandingkan dengan anak-anak yang lebih sehat di Sudan,” pernyataan itu memperingatkan.

Akses ke layanan penting seperti air bersih, layanan kesehatan, dan tempat tinggal sangat terbatas.

Baca juga: UNICEF ingatkan situasi mengerikan bagi anak di Sudan

“Saat kita menyaksikan runtuhnya infrastruktur vital, respons internasional harus segera ditingkatkan agar seimbang dengan besarnya kebutuhan,” sebut pernyataan itu.

Seruan dari PBB dan komunitas internasional untuk menghentikan pertempuran terus meningkat karena perang ini mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan dan kematian akibat kekurangan pangan yang dipicu konflik.

Baca juga: Sekjen PBB Guterres resmi dilarang rezim Zionis

Konflik bersenjata itu sendiri telah pun meluas ke 13 dari 18 negara bagian di Sudan. Menurut PBB, sejak pertengahan April 2023, pecah konflik antara tentara Sudan dan personel Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter. Sejak itu, sudah lebih dari 20.000 orang tewas, dan membuat lebih dari 10 juta orang mengungsi dan terlantar.

Sumber: Anadolu