Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E Aminudin Aziz menyatakan Perpusnas terbuka untuk menampung usulan kebutuhan buku-buku dengan topik tertentu yang akan disalurkan di taman baca masyarakat.
“Masyarakat diberi akses terbuka dan mereka boleh mengusulkan kepada kami, kira-kira keterampilan apa yang ingin mereka kembangkan dan mereka butuhkan bukunya,” katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan program tersebut merupakan salah satu upaya Perpusnas dalam konteks program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
“TPBIS ini bukan buku bacaan untuk anak-anak, tetapi buku-buku yang sifatnya mendorong pemberdayaan masyarakat di wilayah itu sesuai dengan potensi yang ada. Misalnya, di sebuah daerah ada batik, bagaimana masyarakat bisa meningkatkan kompetensi yang berkaitan dengan batik. Ada juga ekonomi kreatif yang lain, bisa kuliner, busana, sesuai hasil analisis tim TPBIS,” ujarnya.
Aminudin juga mengemukakan bahwa atas inisiasi TPBIS tersebut, Indonesia berhasil menjadi contoh bagi negara Colombo Plan, di mana sebanyak 22 delegasi negara anggota Colombo Plan mengikuti studi banding program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Agustus 2024 lalu.
Aminudin juga menyebutkan, berdasarkan hasil PISA, kebiasaan membaca anak-anak Indonesia masih sangat rendah, sehingga mulai tahun 2024, Perpusnas menggagas program penyediaan lokus baca di tingkat desa/kelurahan di 10.000 lokasi.
“Tidak perlu ada bangunan perpustakaan, tetapi yang terpenting adanya lokus baca yang mungkin ada di balai desa, kantor PKK, atau aula, tergantung kreativitas daerah masing-masing. Kami dukung masing-masing tempat dengan 1.000 judul buku khusus untuk anak-anak sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini. Ini adalah buku bacaan, bukan buku teks atau pengetahuan yang rumit-rumit,” ucapnya.
Baca juga: DPR mendorong Perpusnas alih media bahan pustaka ke digital
Ia menegaskan penyediaan lokus baca tersebut bertujuan agar anak-anak bisa mengakses buku itu dengan mudah dan cepat di desa masing-masing.
“Kami bekerja sama dengan Kementerian Desa untuk menyediakan tenaga pengelolanya, dengan biaya operasional tenaga pengelola TBM dialokasikan dari dana desa, mereka diberi pelatihan bagaimana memanfaatkan buku,” tuturnya.
Baca juga: Reog Ponorogo diangkat dari salah satu cerita Panji
Aminudin juga mengemukakan terdapat tiga arah kebijakan dan strategi Perpusnas tahun 2025-2029.
“Tiga arah kebijakan tersebut yakni peningkatan kualitas layanan perpustakaan, peningkatan budaya kegemaran membaca, serta pelindungan dan pelestarian warisan budaya,” ujar dia.
Berita Terkait
Kiat Dee Lestari saat hadapi fase stuck menulis
Kamis, 28 November 2024 19:29
Budaya membaca buku di China
Minggu, 24 November 2024 6:16
Prabowo sempatkan mampir ke toko buku di sela kunjungan kerja di AS
Rabu, 13 November 2024 10:21
Mendikdasmen akan bagikan buku sastra gratis kepada anak-anak
Sabtu, 9 November 2024 4:32
Bank Mandiri sebutkan kebijakan hapus utang sejalan komitmen perseroan
Kamis, 7 November 2024 6:21
Kemenkop UKM gelar bedah buku tingkatkan literasi perkoperasian
Minggu, 20 Oktober 2024 6:57
Menteri PPPA Bintang terkesan peroleh kado buku dari wartawan
Sabtu, 19 Oktober 2024 6:13
Menhub Budi karya meluncurkan buku "BKS dari Underdog Jadi Menteri"
Rabu, 9 Oktober 2024 6:30