Pemerintah: Kewenangan penyuluh pertanian ditarik ke tingkat pusat

id Menko Pangan,Zulkifli,Zulhas,Penyuluh,Pertanian,Mentan,Amran,penyuluh pertanian,pemerintah

Pemerintah: Kewenangan penyuluh pertanian ditarik ke tingkat pusat

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (tengah) dalam jumpa pers seusai Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan 2024 bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (dua kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) dan pihak terkait lainnya di bidang pangan di Jakarta, Kamis (28/11/2024). ANTARA/Harianto

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa Pemerintah sepakat menarik kewenangan pengelolaan penyuluh pertanian lapangan (PPL) ke tingkat pusat.

“Semua penyuluh yang tersebar di daerah nantinya kewenangannya akan ditarik ke pusat, cq (casu quo) Kementan,” kata Zulkifli pada Konferensi Pers seusai Rapat koordinasi Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta, Kamis.

Zulhas sapaan akrab Menko Pangan menyatakan, melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang akan diterbitkan, penyuluh pertanian yang tersebar di seluruh Indonesia akan berada di bawah pengelolaan Kementerian Pertanian (Kementan).

Menurut Zulhas, langkah itu diambil sebagai salah satu langkah strategis untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan yang ditargetkan oleh Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Prinsipnya, setiap desa harus memiliki satu penyuluh pertanian. Kita memiliki 37.000 hingga 38.000 penyuluh saat ini, dan itu harus ditambah. Petani perlu mendapatkan bimbingan, mulai dari penggunaan pupuk hingga teknik bertani yang lebih efektif,” ucap Zulhas.

Baca juga: Penyuluhan pertanian dan panen raya padi

Semua langkah ini, lanjut Zulhas dilakukan untuk mewujudkan swasembada pangan. Dengan waktu yang terbatas, pemerintah menargetkan swasembada pangan dapat tercapai sebelum 2027, setidaknya untuk komoditas beras dan jagung.

“Kerja kita sangat berat dan waktu kita pendek. Dalam dua tahun ke depan, kita harus bekerja keras bersama sehingga target ini bisa tercapai,” tegasnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan 2024 bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan pihak terkait lainnya di bidang pangan di Jakarta, Kamis (28/11/2024). ANTARA/Harianto

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang juga hadir dalam rapat tersebut, menyampaikan bahwa jumlah penyuluh pertanian mengalami penurunan drastis hingga 53 persen dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Mabar minta penyuluh pertanian amati OPT tanaman padi sawah

Kondisi itu, mengakibatkan minimnya pendampingan bagi petani di lapangan, dengan rasio saat ini mencapai lima desa hanya dilayani oleh satu penyuluh.

“Penyuluh adalah ujung tombak dalam pendampingan petani. Idealnya, satu desa memiliki satu penyuluh. Namun, saat ini kondisinya lima desa hanya dilayani satu penyuluh. Karena itu, Presiden Prabowo telah menyetujui kewenangan penyuluh ditarik ke pusat,” ujarnya.

Mentan menjelaskan, untuk mencapai target satu desa satu penyuluh, Indonesia membutuhkan total 83 ribu penyuluh pertanian. Dengan jumlah saat ini yang baru mencapai 38 ribu, terdapat kekurangan sekitar 45 ribu penyuluh.

“Kekurangan ini menjadi salah satu hambatan untuk mendorong swasembada pangan. Dengan kewenangan penyuluh berada di pusat, komando akan lebih mudah sehingga percepatan program bisa tercapai,” katanya.

Baca juga: Mentan Andi beri pembinaan 5.000 penyuluh dan petani di Sumbawa

Ia menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendukung petani dan mewujudkan kemandirian pangan.

Pemindahan kewenangan ini juga dinilai strategis untuk memastikan setiap desa mendapatkan pendampingan yang optimal dari penyuluh, terutama dalam penggunaan pupuk, teknologi, dan teknik bertani yang lebih efisien.

“Dengan kolaborasi yang lebih terorganisasi dari pusat, ini akan menjadi langkah besar menuju swasembada pangan,” kata Mentan.

Baca juga: Ketum PAPPI minta pemerintah optimalkan penyuluh capai kedaulatan pangan
Baca juga: Penyuluh harus bangun pertanian berbasis teknologi