KBRI Beijing berencana mengadakan forum bisnis di Mongolia

id kbri beijing,ulan bator,djauhari oratmangun,mongolia,kadin mongolia,perdagangan

KBRI Beijing berencana mengadakan forum bisnis di Mongolia

Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun dan Presiden Kamar Dagang dan Industri Nasional Mongolia Tur-Od Lkhagvajav dalam "Indonesia-Mongolia Business Luncheon" di Ulan Bator, Mongolia pada Selasa (10/12/2024). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Ulan Batorkb (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing merencanakan untuk mengadakan forum bisnis di Mongolia untuk meningkatkan hubungan ekonomi baik bidang investasi, perdagangan hingga pariwisata antara kedua negara.
 

"Kami berencana untuk mengorganisir sebuah pertemuan bisnis di sini, di Ulan Bator, mungkin pada April tahun depan atau waktu lain yang cocok bagi para pengusaha kedua negara untuk datang," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun di Ulan Bator, Mongolia pada Selasa.

Djauhari menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Presiden Kamar Dagang dan Industri Nasional Mongolia Tur-Od Lkhagvajav dalam "Indonesia-Mongolia Business Luncheon" yang juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan kementerian Mongolia dan pejabat KBRI Beijing terkait.

"Sebenarnya, saya tidak begitu senang dengan angka perdagangan Indonesia-Mongolia mengingat jumlahnya masih rendah padahal kita memiliki sejarah yang sangat panjang, bahkan sebelum kemerdekaan, hubungan antarmasyarakat kita terjalin selama ribuan tahun," ungkap Dubes Djauhari.

Baca juga: 72 WNI masih berada di Ukraina

Perdagangan antara kedua negara diketahui tumbuh sebesar 12,8 persen dari 2022 hingga 2023, mencapai 16,7 juta dolar AS.

Komoditas ekspor Indonesia ke Mongolia antara lain produk farmasi, sabun, mesin maupun produk rumah tangga. Sedangkan komoditas ekspor Mongolia ke Indonesia adalah tembakau, kimia organik hingga bahan plastik.

"Jadi tugas kami adalah untuk meningkatkan angka ini, karena dari 2019 ke 2020 kami dapat meningkatkan angka perdagangan namun karena COVID-19, maka angka tersebut turun lagi," tambah Dubes Djauhari.

Baca juga: KBRI Beijing gelar resepsi diplomatik di Mongolia

Sedangkan Tur-Od Lkhagvajav mengatakan sesungguhnya pada Februari 2024, organisasinya sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Kamar Dagang Industri Indonesia.

"Kami sekarang bekerja tidak hanya bekerja untuk hubungan perdagangan dan industri, tetapi juga dalam perlindungan investasi, sehingga kami juga dapat menyediakan layanan hukum dan konsultasi bisnis bagi para pelaku usaha Indonesia, para pengusaha yang melakukan bisnis di Mongolia," kata Tur-Od.

Produk utama Mongolia, ungkap Tur-Od, adalah hasil ternak baik daging, susu, kulit dan juga kashmir. Mongolia juga saat ingin menggarap bisnis produk halal.

"Kami baru saja memulai tahun ini mengekspor produk Halal ke negara-negara Teluk, misalnya daging halal, tapi saya pikir ada perbedaan sertifikasi dan standar halal di negara Teluk dan Asia, tapi hal ini baik juga untuk dipromosikan kepada para pengusaha di Indonesia," ungkap Tur-Od.