Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat mendorong pengusaha lokal menjadi eksportir cabai ke beberapa negara yang selama ini dipenuhi kebutuhannya oleh pedagang perantara dari daerah lain.
"Cabai NTB dikirim ke Batam, tapi pengusaha lokal tidak tahu barangnya diekspor lagi ke Singapura. Dengan kenyataan seperti itu, berarti kita merasa dibohongi oleh mafia perdagangan cabai. Makanya pengusaha lokal harus berani jadi eksportir," kata Kepala Dinas Perdagangan NTB Hj Putu Selly Andayani.
Pihaknya akan memfasilitasi agar para pengusaha lokal tersebut bisa mengirim cabai langsung ke negara tujuan tanpa harus melalui pedagang perantara di Batam.
Dengan memutus mata rantai pemasaran, diharapkan ada keuntungan dari sisi harga yang diterima oleh petani terutama pada saat musim panen raya.
Menurut Selly, upaya mengekspor cabai dari NTB langsung ke luar negeri tentu harus melibatkan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag). Koordinasi tersebut penting dilakukan untuk memastikan negara yang membutuhkan cabai dan siapa yang bisa dijadikan mitra.
"Kami akan carikan pembeli di luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Nanti saya fasilitasi dengan Bidang Perdagangan Luar Negeri Kemendag. Kami di daerah akan menyiapkan dokumen surat keterangan asal (SKA) dan memfasilitasi dengan Bea Cukai," ujarnya.
Selain dari segi pelayanan administrasi, kata dia, maskapai penerbangan Garuda Indonesia juga sudah menyiapkan kargo yang bisa dimanfaatkan oleh eksportir untuk mengirim komoditas ke berbagai daerah di Indonesia dan juga keluar negeri.
Selly mengatakan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah juga sudah berkoordinasi dengan Direktur Kargo Garuda Indonesia agar membantu NTB dalam hal ekspor komoditas menggunakan kargo melalui Bandara Internasional Lombok.
Jika NTB mampu mengekspor cabai, menurut dia, akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Para pengusaha lokal tentu berani membeli dengan harga lebih mahal karena mengekspor langsung tanpa harus melalui perantara.
"Selama ini, petani cabai tetap miskin karena kita tidak tahu kalau ada mafia cabai di daerah lain yang menikmati harga. Mereka menjual ke luar negeri dengan mata uang dolar dan kita tidak tahu berapa dolar per kilonya mereka jual," katanya.
Ketua Asosiasi Cabai Indonesia Provinsi NTB, H Subhan, sangat mengapresiasi dukungan yang akan diberikan oleh Dinas Perdagangan NTB untuk memfasilitasi anggotanya agar bisa menjadi eksportir cabai.
"Selama ini, kami belum pernah mengekspor. Kalau itu terealisasi, kami berani menyebut Kepala Dinas Perdagangan Hj Putu Selly Andayani sebagai pahlawan bagi petani cabai," ucapnya. (*)
Keuntungan bisnis cabai dinikmati eksportir luar NTB
Kami akan carikan pembeli di luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, dan Hong Kong