Sebanyak 83 karyawan asal Indonesia selesaikan pelatihan khusus di Hebei

id china,wisuda,indonesia,tenaga kerja,risun wei shan,dexin steel indonesia,djauhari oratmangun

Sebanyak 83 karyawan asal Indonesia selesaikan pelatihan khusus di Hebei

Dubes RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun berfoto bersama 83 karyawan dan tenaga kerja profesional asal Indonesia yang telah menyelesaikan "Specialized Training Program for Indonesian Workers" di Universitas Kejuruan Teknologi dan Teknik Hebei, provinsi Hebei, China pada Sabtu (4/1/2025) (ANTARA/HO-KBRI Beijing)

Beijing (ANTARA) - Sebanyak 83 karyawan dan tenaga kerja profesional asal Indonesia menyelesaikan "Specialized Training Program for Indonesian Workers" di Universitas Kejuruan Teknologi dan Teknik Hebei, provinsi Hebei, China.

"“Semakin banyak tenaga kerja Indonesia yang mendapatkan pelatihan seperti ini, semakin besar kontribusi yang dapat mereka berikan, baik untuk perusahaan maupun perekonomian nasional Indonesia," ungkap Duta Besar Ri untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun yang menghadiri wisuda para pekerja di Hebei pada Sabtu (4/1) sebagaimana rilis yang diterima ANTARA pada Selasa (7/1).

Para peserta pelatihan merupakan karyawan dari perusahaan PT. Risun Wei Shan Indonesia yaitu perusahaan batubara dengan produk antara lain kokas, bahan kimia dan PT. Dexin Steel Indonesia (Delong) yang bergerak di bidang pertambangan, besi, dan baja. Keduanya adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Tiongkok yang telah berinvestasi di Indonesia.

Pelatihan kejuruan tersebut telah memasuki angkatan ke-6, dengan durasi program berkisar antara 3 hingga 5 bulan. Setiap angkatan diikuti oleh 30-50 karyawan, dan hingga kini lebih dari 300 tenaga kerja Indonesia telah menyelesaikan program tersebut.

Dalam sambutannya, Dubes Djauhari juga menyampaikan harapan agar program tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan kontribusi para karyawan di perusahaan tempat mereka bekerja dan pentingnya efek berantai program tersebut terhadap pengembangan ekonomi Indonesia.

Dubes Djauhari juga menyoroti bahwa para peserta pelatihan yang rata-rata berusia 20-30 tahun.

"Kalian inilah yang kelak akan menjadi pucuk pimpinan dan penentu kebijakan di perusahaan masing-masing, serta berperan strategis dalam memajukan Indonesia di masa depan," tambahnya.

Baca juga: Pemerintah China janji transparan soal data penyakit infeksi saluran pernapasan

Selain pelatihan teknis dan manajemen, peserta juga mendapatkan pelajaran Bahasa Mandarin. Pada acara wisuda, beberapa karyawan Indonesia menunjukkan keterampilan bahasa mereka dengan memberikan pidato dalam Bahasa Mandarin dan bertindak sebagai penerjemah.

Dubes Djauhari juga meninjau sejumlah pabrik milik Risun di Xingtai yang telah menginvestasikan lebih dari 1,5 miliar dolar AS ( sekitar Rp24,2 triliun) di Indonesia. Saat ini, perusahaan tersebut sedang mengajukan tambahan investasi mendekati 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16,1 triliun).

Risun, yang memiliki pabrik di tujuh kota di China dengan pusat di Beijing, memilih Indonesia sebagai lokasi pertama ekspansi internasionalnya.

Baca juga: Pemerintah China sampaikan dukacita atas kecelakaan pesawat Jeju Air

Sebelum acara wisuda, Dubes Djauhari juga melakukan pertemuan dengan Ma Dongxiao, Sekretaris Partai sekaligus pimpinan Universitas Kejuruan Teknologi dan Teknik Hebei, untuk membahas peluang kerja sama pelatihan dan lokakarya bagi tenaga kerja terampil di Indonesia.

Universitas yang telah berdiri selama 50 tahun itu merupakan salah satu dari 59 lembaga pendidikan tinggi kejuruan di China yang menawarkan program sarjana. Sesuai dengan kesepakatan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping pada November 2024 lalu, salah satu fokus utama kerja sama bilateral di bidang pendidikan adalah pengembangan pendidikan kejuruan.

Melalui inisiatif tersebut, diharapkan semakin banyak tenaga kerja Indonesia yang terampil dan siap bersaing di pasar global, sekaligus mendukung upaya peningkatan hubungan bilateral RI-China dalam berbagai sektor strategis. Mengakhiri acara wisuda, Dubes Djauhari mengajak seluruh peserta pelatihan menyanyikan lagu “Indonesia Tanah Air Beta” ciptaan Ibu Sud.